Berita

Rumah ayah Sheikh Hasina yang dibakar pengunjuk rasa di Bangladesh pada Rabu malam, 5 Februari 2025/Net

Dunia

Aksi Massa Membara! Rumah Ayah Sheikh Hasina Ludes Dibakar

KAMIS, 06 FEBRUARI 2025 | 10:21 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Ribuan pengunjuk rasa di Bangladesh membakar rumah Sheikh Mujibur Rahman, pemimpin pendiri negara itu, dalam sebuah aksi protes besar pada Rabu malam, 5 Februari 2025. 

Insiden ini terjadi saat putrinya, mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina, menyampaikan pidato daring yang menyerukan perlawanan terhadap pemerintah sementara yang dipimpin oleh peraih Nobel Muhammad Yunus.  

Menurut saksi mata, demonstran yang bersenjatakan tongkat, palu, serta alat berat berkumpul di sekitar rumah bersejarah tersebut sebelum akhirnya membakarnya.


Beberapa pengunjuk rasa bahkan membawa derek dan ekskavator untuk menghancurkan bangunan yang juga berfungsi sebagai monumen kemerdekaan Bangladesh.  

Unjuk rasa ini bertepatan dengan seruan "Pawai Buldoser," sebuah gerakan yang bertujuan mengganggu pidato daring Hasina yang dijadwalkan pukul 21.00 waktu setempat.  

Kelompok Mahasiswa Melawan Diskriminasi, yang menjadi motor utama aksi tersebut, menganggap pidato Hasina sebagai tantangan terhadap legitimasi pemerintah sementara yang baru dibentuk.  

Ketegangan di Bangladesh terus meningkat sejak Agustus 2024, ketika gelombang protes besar memaksa Hasina melarikan diri ke India. 

Sejak itu, pemerintah sementara yang dipimpin oleh Yunus menghadapi berbagai aksi demonstrasi dan kerusuhan yang menargetkan simbol-simbol pemerintahan Hasina, termasuk rumah Sheikh Mujibur Rahman yang pertama kali dibakar pada Agustus lalu.  

Rumah Sheikh Mujibur Rahman bukan sekadar bangunan bersejarah, tetapi juga memiliki makna mendalam bagi rakyat Bangladesh. 

Di tempat inilah ia mendeklarasikan kemerdekaan Bangladesh dari Pakistan pada tahun 1971. 

Namun, beberapa tahun kemudian, rumah itu menjadi saksi bisu tragedi nasional, ketika Mujibur Rahman dan sebagian besar keluarganya dibunuh pada 1975.

Hasina, yang selamat dari pembantaian itu, kemudian mengubah bangunan tersebut menjadi museum untuk mengenang warisan ayahnya.  

Menanggapi peristiwa ini, Hasina dalam pidatonya menyampaikan kecaman keras terhadap aksi pembakaran tersebut.  

"Mereka dapat merobohkan sebuah bangunan, tetapi bukan sejarahnya. Sejarah membalas dendam," ujar Hasina, seperti dimuat Reuters.

Ia juga menuduh pemerintah sementara merebut kekuasaan secara inkonstitusional dan menyerukan rakyat Bangladesh untuk melawan rezim saat ini.  

Di sisi lain, kelompok mahasiswa yang memimpin gerakan protes ini menyatakan niat mereka untuk membongkar Konstitusi 1972, yang mereka anggap sebagai peninggalan pemerintahan Mujibur Rahman.  

Dengan ketegangan yang terus meningkat, masa depan politik Bangladesh kini semakin tidak menentu.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya