Megawati Soekarnoputri, Al Gore, Puan Maharani/Ist
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri meminta Pemerintah termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) agar mencermati perubahan iklim termasuk pelajaran dari musibah kebakaran besar yang terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat, baru-baru ini.
Hal ini disampaikan Megawati usai berbicara dengan dengan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore saat break World Leaders Summit on Children's Rights di Vatikan, Senin 3 Februari 2025, waktu setempat.
"Tadi saya berbicara dan bertanya kepada beliau mengenai penyebab kebakaran besar di Los Angeles baru-baru ini," ujar Megawati.
Apalagi, kata Megawati, Al Gore menjelaskan kebakaran besar yang baru terjadi di Los Angeles akibat kekeringan dan ada masalah dalam sistem air untuk pemadaman kebakaran. Sehingga kebakaran dan dampaknya sangat meluas.
"Saya akan memberi tahu Anda apa yang para ilmuwan katakan kepada saya. Panas yang terperangkap dalam sistem mengganggu siklus air. Mereka mengalami sesuatu yang disebut
hydroclimate whiplash," ujar Al Gore.
Dikatakannya, Los Angeles mengalami dua musim dingin yang sangat basah berturut-turut yang meningkatkan pertumbuhan vegetasi dan pada bulan Maret lalu hujan berhenti.
"Dan mereka mengalami kekeringan selama sepuluh bulan. Semua tumbuhan yang tumbuh di luar kendali mengering dan menjadi bahan bakar api," kata Al Gore.
Al Gore menguraikan panjang lebar soal kekeringan panjang yang terjadi dan memantik kebakaran, termasuk soal angin yang berasal dari pegunungan dengan kecepatan tinggi.
Megawati lantas mengatakan bahwa hal seperti ini harus dipelajari dan diantisipasi sehingga musibah serupa tidak terjadi di Indonesia.
Saat menjadi panelis di World Leaders Summit on Children's Rights hari ini, Megawati menyinggung soal perubahan iklim yang mengancam kelangsungan hidup umat manusia dan bumi, terutama kalangan anak-anak.