Berita

Ilustrasi/Ist

Nusantara

Wabah PMK Ancaman Serius Buat Program MBG

JUMAT, 31 JANUARI 2025 | 16:21 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Program Makan bergizi gratis (MBG) yang sudah berjalan hampir di setiap daerah akan mengalami masalah serius dengan mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang dunia peternakan.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM) Prof. drh. R. Wasito menyatakan wabah PMK yang menyerang kali ini dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak.

Ia menyambut baik dengan adanya program MBG yang digalakkan pemerintah, namun dengan adanya virus PMK, program ini bisa terhambat.

“Program (MBG) ini sangat bagus, namun saya hanya melihat aspek dari sisi saya sebagai dokter hewan, dari bahan bakunya. Kalau hewan itu terkena penyakit atau virus, baik ayam, ikan, kambing, sapi, domba, itu daging dan telurnya, proteinnya sudah berkurang,” kata Prof. Wasito kepada RMOL, Jumat, 31 Januari 2025.

Menurut dia, jika proteinnya sudah berkurang dan diberikan ke anak-anak maka kurang bisa untuk memperbaiki pertumbuhan gizi dan otak.

“Jadi kelihatannya saja anak-anak dikasih makan gratis bagus, makannya banyak, tapi nanti di 2045 justru terjadi stunting, gangguan malnutrisi atau kekurangan protein,” jelasnya.

Lanjut pakar kesehatan hewan jebolan Amerika Serikat (AS) ini, sumber protein hewani yang terinfeksi virus akan menjadi masalah bagi perkembangan anak-anak.

“Masalah mendasarnya bahan empat sehat lima sempurna yang diberikan ke anak-anak berasal dari sapi, ayam, ikan yang terinfeksi virus. Misalnya pada ayam, itu tampak sehat tapi dalam tubuhnya ada virus flu burung H5N1, begitu juga pada sapi yang terkena PMK, dagingnya sangat menurun jauh proteinnya,” beber dia.

“Pemerintah harus merubah mindset dalam bentuk implementasi yang diberikan ke anak-anak sekolah, balita, kalau diteruskan kita nggak tau. Saya tidak hanya ngomong, saya punya fakta pada sapi, pada ayam dan pada ikan adanya infeksi persisten,” tegasnya.

Masalah ini makin kompleks ketika pemerintah dihadapkan kebutuhan bahan baku yang tinggi untuk program MBG. Impor menjadi jalan satu-satunya guna memenuhi itu.

Akan tetapi, sambung Prof. Wasito, negara asal bahan baku seperti daging juga belum tentu bebas virus PMK. Misalnya India dan Brasil, yang kini telah dibidik pemerintah sebagai negara yang siap mendatangkan ribuan ton dagingnya ke Indonesia. 

“Yang banyak (virus PMK) itu sterotipe O atau A, tapi kita nggak tahu. Katanya kita datangkan sapi dari Brasil, India. Seharusnya kalau datangkan sapi itu dari negara yang bebas PMK. Misalnya Australia, Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan Selandia Baru,” pungkasnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya