Berita

Ilustrasi/RMOL

Tekno

DeepSeek Bikin AS Gemes, Trump Dipaksa Segera Bertindak

JUMAT, 31 JANUARI 2025 | 12:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kehadiran aplikasi kecerdasan buatan (AI) terbaru asal Tiongkok, DeepSeek, telah menimbulkan kekhawatiran signifikan di kalangan pemerintah Amerika Serikat. 

Baru-baru ini, dua anggota Kongres AS, John Moolenaar, dari Partai Republik dan Raja Krishnamoorthi dari Partai Demokrat, mendesak pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mempertimbangkan pembatasan ekspor chip AI buatan Nvidia. 

Mereka menuduh bahwa model AI canggih yang dirilis oleh DeepSeek secara luas memanfaatkan chip H20 Nvidia, yang saat ini tidak termasuk dalam kontrol ekspor AS. 


"Kami meminta agar sebagai bagian dari tinjauan ini, Anda mempertimbangkan potensi manfaat keamanan nasional dengan menempatkan kontrol ekspor pada H20 Nvidia dan chip dengan kecanggihan serupa," tulis mereka dalam surat tertanggal Rabu dan ditujukan kepada Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz, seperti dikutip dari Reuters, Jumat 31 Januari 2025.

Selain itu, DeepSeek juha dituduh mengumpulkan dan menyimpan data pengguna AS di server yang berlokasi di Tiongkok, menimbulkan kekhawatiran keamanan nasional yang mirip dengan yang sebelumnya dihadapi oleh TikTok. 

Sejak peluncurannya pada 15 Januari 2025, DeepSeek telah diunduh lebih dari 2 juta kali. 

Beberapa ahli menunjukkan bahwa, berbeda dengan chatbot lain yang menyimpan data secara lokal, DeepSeek menimbulkan risiko signifikan karena data pengguna AS dapat diakses oleh pemerintah Tiongkok sesuai dengan undang-undang keamanan siber negara tersebut.

Kekhawatiran ini telah mendorong beberapa legislator untuk menyerukan kontrol yang lebih ketat terhadap teknologi kritis dan mempertanyakan apakah AS sedang kehilangan keunggulannya dalam bidang AI dibandingkan dengan Tiongkok. 

Presiden Trump menekankan perlunya AS untuk tetap kompetitif dan telah menandatangani perintah eksekutif untuk mengembangkan rencana aksi AI. Namun, sikapnya yang positif terhadap DeepSeek telah menimbulkan ketidakpastian di Washington dan di antara perusahaan teknologi mengenai masa depan aplikasi asing semacam itu. 

Selain itu, keberhasilan DeepSeek telah mempengaruhi saham teknologi AS, dengan perusahaan seperti Nvidia mengalami penurunan nilai pasar yang signifikan. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang daya saing AS dalam teknologi AI dan efektivitas pembatasan ekspor yang ada.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya