Ilustrasi Pekerja Migran Indonesia (PMI)/Ist
Insiden penembakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) disayangkan banyak pihak, termasuk Anggota Baleg DPR, Hindun Anisah.
Agar kejadian ini tidak terulang, Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyarankan Presiden Prabowo Subianto mencontoh langkah Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang pernah menyelamatkan nyawa PMI dari ancaman hukum mati.
“Kita menuntut pemerintah untuk melakukan high diplomacy, seperti dulu yang dilakukan Presiden Gus Dur. Gus Dur pernah menggagalkan dan menunda eksekusi mati kepada salah satu pekerja migran di Arab Saudi,” kata Hindun lewat keterangan resminya, Kamis 30 Januari 2025.
Politikus asal Dapil Jawa Tengah II itu menuturkan, Gus Dur melakukan diplomasi kepada Raja Arab Saudi Fahd bin Abdul Aziz untuk menangguhkan hukum mati terhadap pekerja migran dari Madura Siti Zainab pada 1999. Diplomasi ini berhasil dan eksekusi mati terhadap Zaenab akhirnya ditunda.
Selain Zainab, Gus Dur juga pernah menyelamatkan nyawa pekerja migran dari Lombok Tengah, NTB, Adi bin Asnawi dari hukuman mati pada 2005.
Walaupun saat itu Gus Dur tidak lagi menjabat sebagai presiden, dia tetap berusaha melobi Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi. Lobi Gus Dur berhasil dan Adi akhirnya dibebaskan, kemudian dipulangkan ke Indonesia.
Diplomasi tingkat tinggi yang dilakukan Gus Dur itu bisa ditiru pemerintah Indonesia dalam melindungi dan menyelesaikan persoalan pekerja migran di berbagai negara.
“
High diplomacy sangat penting dilakukan untuk melindungi pekerja migran Indonesia,” ungkapnya.
Hindun juga menyoroti persoalan tenaga kerja yang dikirim dan ditempatkan melalui skema
government to government (G to G). Salah satunya penempatan pekerja di Korea Selatan.
“Kebanyakan pekerja migran yang bermasalah di Korea Selatan adalah pekerja yang prosedural, G to G. Tapi kemudian di tengah jalan, mereka ada masalah. Ada yang kabur dan menghadapi masalah lainnya,” tandas Hindun.