Berita

Ilustrasi (Foto: Antara)

Bisnis

Trump Dihajar DeepSeek, Dolar AS Kembali di Atas Rp16.200

KAMIS, 30 JANUARI 2025 | 18:41 WIB | OLEH: ADE MULYANA

KADO perayaan tahun baru China kali ini terlihat benar-benar memukul pemerintahan Presiden Donald Trump yang baru berumur sepekan lebih. Adalah peluncuran aplikasi artificial intelligence gratis dari China, DeepSeek yang sukses menggemparkan dunia dan berhasil membuat bursa saham Wall Street merah membara.

Pemerintahan Trump yang kini semakin terdesak dengan janjinya sendiri untuk mengukuhkan penguasaan teknologi AS di kancah global, seakan tertampar dengan telak peluncuran DeepSeek. Namun kontrasnya, sentimen DeepSeek justru gagal menghadirkan tekanan jual pada nilai tukar Dolar AS di pasar uang global.

Pantauan menunjukkan sikap pelaku pasar yang masih kukuh untuk lebih tercurah perhatiannya pada serangkaian rilis data perekonomian terkini dan keputusan The Fed terkait suku bunga. Kinerja indeks Dolar AS akhirnya terkesan kukuh bertahan di level terkuatnya di tengah masa libur panjang.

Situasi tersebut kemudian menghadirkan tekanan jual pada Rupiah dalam menjalani sesi perdagangan hari ini, Kamis 30 Januari 2025. Pantauan menunjukkan, Rupiah yang konsisten menjejak zona pelemahan signifikan di sepanjang sesi perdagangan. Sementara mata uang Asia terpantau masih bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat tipis.

Hingga ulasan ini disunting, Rupiah tercatat bertengger di kisaran Rp16.255 per Dolar AS atau merosot signifikan 0,53 persen. Rupiah terpantau sempat meninju titik terburuknya di kisaran Rp16.269 per Dolar AS, namun kemudian mampu sedikit mengikis pelemahan di tengah sempit nya pergerakan mata uang Asia.

Pantauan lebih jauh juga memperlihatkan, nilai tukar Rupee India yang kembali bergulat di sekitaran titik terlemahnya sepanjang sejarah di kisaran 86,8553 per Dolar AS. Terkini, mata uang negeri Bollywood itu kasih nangkring di kisaran 86,5825 setelah berupaya menguat sangat tipis 0,008 persen.

Sementara pada tinjauan mata uang Asia lainnya memperlihatkan, kinerja melemah yang hanya terjadi pada Rupiah dan Ringgit Malaysia. Pelaku pasar di Asia terlihat mencoba bertahan optimis, namun tidak memiliki bekal sentimen yang meyakinkan, hingga gerak penguatan yang terjadi berada dalam kisaran sangat terbatas.

Secara keseluruhan, sikap pelaku pasar kini akan mengandalkan sentimen dari rilis data perekonomian terkini dari Amerika Serikat, terutama menyangkut data ketenaga kerjaan atau NFP yang diagendakan pada Jumat pekan depan. Sedangkan pada Rupiah, sentimen rilis data perekonomian domestik akan menjadi suntikan tambahan, terutama menyangkut inflasi bulanan dan indeks PMI manufaktur.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya