Berita

Presiden AS Donald Trump dalam perjalanan ke Florida/Tangkapan layar

Tekno

DeepSeek Guncang Pasar Amerika, Trump Ingatkan Teknologi AS Tidak Boleh Kalah

SELASA, 28 JANUARI 2025 | 13:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aplikasi kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, telah memicu gejolak di pasar saham AS dan menarik perhatian Presiden AS, Donald Trump.

Dalam pernyataannya saat berada di dalam Air Force One menuju Florida, Trump memberi peringatan bahwa kebangkitan perusahaan Tiongkok tersebut harus diwaspadai terutama bagi industri teknologi Amerika.

 "Peluncuran DeepSeek AI dari perusahaan Tiongkok seharusnya menjadi peringatan bagi industri-industri kita bahwa kita perlu fokus pada persaingan," kata Trump, dikutip dari BBC, Selasa 28 Januari 2025.


"Jika Anda dapat melakukannya dengan lebih murah, jika Anda dapat melakukannya (dengan) biaya lebih rendah (dan) mendapatkan hasil akhir yang sama. Saya pikir itu hal yang baik bagi kami," katanya.

Namun, Trump menegaskan bahwa ia tetap yakin dan percaya AS akan tetap menjadi pemain dominan di bidang kecerdasan buatan.

DeepSeek menyebabkan kepanikan di dalam perusahaan teknologi AS dan di pasar saham karena kinerjanya yang baik dalam pengujian dibandingkan dengan model AI pesaing dari Meta dan OpenAI,

Saham perusahaan teknologi besar seperti Nvidia mengalami penurunan tajam, dengan perusahaan chip tersebut kehilangan hampir 600 miliar Dolar AS (Rp9.000 triliun) dalam nilai pasar. Hal ini dipicu oleh klaim DeepSeek bahwa model R1 mereka dibuat dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan pesaingnya, seperti ChatGPT dari OpenAI.

Selain pasar AS, saham perusahaan Jepang yang terkait dengan AI, termasuk Advantest, Softbank, dan Tokyo Electron, juga turun tajam, menyebabkan indeks acuan Nikkei 225 turun sekitar 1 persen.

Beberapa pasar lain di Asia tutup untuk liburan Tahun Baru Imlek.

Pasar keuangan Tiongkok Daratan akan ditutup mulai hari ini dan akan dibuka kembali pada 5 Februari. Bursa saham di negara-negara produsen chip utama seperti Taiwan dan Korea Selatan juga tutup hari ini.

DeepSeek, yang didirikan oleh Liang Wenfeng di Hangzhou, Tiongkok, telah merilis model AI R1 yang diklaim memiliki kinerja setara dengan model terkemuka dari perusahaan Barat seperti OpenAI, namun dengan biaya yang jauh lebih rendah.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya