Berita

Ilustrasi/Ist

Politik

Integrasi Layanan Digital Harus Dibarengi Keamanan Siber

SENIN, 27 JANUARI 2025 | 19:13 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto membuat terobosan dengan mengintegrasikan layanan publik dengan mengandalkan teknologi berbasis online. 

Hal ini pun diapresiasi analis komunikasi politik Hendri Satrio alias Hensat. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2023 mencapai lebih dari 221 juta orang.

Angka ini mencerminkan potensi besar bagi pengembangan ekonomi digital, tetapi juga menjadi tantangan tersendiri dalam hal keamanan siber.


“Keren sih banyak online saat ini, tapi emangnya keamanan siber kita sudah lebih bagus juga?” tegas Analis komunikasi politik, Hendri Satrio alias Hensat dikutip dalam akun Youtube pribadinya, Senin 27 Januari 2025.

Founder Lembaga Survei Kedai KOPI itu memandang, pemerintah saat ini gencar mendorong digitalisasi di berbagai sektor, termasuk yang sedang ramai saat ini adalah sistem coretax Dirjen Pajak.

Namun, Hensat menyoroti kebijakan digitalisasi ini tidak diiringi regulasi yang kuat di sektor keamanan siber. 

“Kejadian peretasan ke Pusat Data Nasional di Surabaya nampaknya jadi salah satu pelajaran berharga dan harus jadi momentum disahkan menjadi undang-undang, RUU Keamanan dan Ketahanan Siber (KKS) ke dalam Prolegnas 2025," jelasnya.

Menurutnya, bila sistem buatan pemerintah tidak dirancang dengan standar keamanan sejak tahap awal, bisa saja akan menimbulkan masalah saat pertama kali digunakan. Seperti misalnya coretax Dirjen Pajak saat ini.

“Peningkatan keamanan siber tidak hanya melindungi infrastruktur digital, tetapi juga akan mendorong investasi asing masuk. Kita belajar dari Estonia yang punya sistem keamanan siber sangat baik sehingga investor percaya saat berbisnis di negara tersebut," tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya