Berita

Bank Indonesia/RMOL

Politik

Kasus Korupsi Dana CSR BI Bentuk Kebobrokan Rezim Jokowi

SENIN, 27 JANUARI 2025 | 16:15 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait dana sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI) dianggap sebagai bobroknya pemerintahan era Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, jika benar dana CSR BI disalahgunakan, maka sangat kuat dugaan terjadi persekongkolan antara eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Hal itu dilakukan untuk menutupi segala kemungkinan terkuaknya kebocoran keuangan negara melalui dana CSR BI.


"Ini tentu abuse of power yang benar-benar nyata jika ternyata benar bahwa terdapat dana CSR BI yang disalahgunakan, hal tersebut adalah persekongkolan luar biasa di mana eksekutif, legislatif dan yudikatif tidak berdaya dengan adanya dugaan bagi-bagi kue dana CSR BI," kata Saiful kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Senin, 27 Januari 2025.

Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini melihat, Presiden Prabowo Subianto harus menjadi pencuci piring yang harus menanggung semuanya meskipun tidak pernah menikmatinya.

"Hal tersebut sebagai salah satu bentuk kelemahan dan bobroknya pemerintahan Jokowi selama 10 tahun," tutur Saiful.

Bukan hanya memalukan, lanjut dia, hal tersebut juga semakin membuka tabir kepalsuan dari pemerintahan Jokowi. 

Menurutnya, rezim Jokowi selama ini dianggap berhasil dalam mengelola negara, tetapi justru makin hari makin terkuak bobrok yang sebenarnya. Di antaranya dengan terungkapnya kasus pagar laut hingga dugaan korupsi dana CSR BI.

"Publik tidak lagi trust dengan berbagai macam kasus pada era pemerintahan Jokowi yang terjadi dan mulai terungkap saat ini," pungkas Saiful.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya