Berita

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Perkasa Roeslani/Foto: BKPM

Bisnis

Menteri Rosan Ungkap Potensi Energi Bersih di Indonesia

SENIN, 27 JANUARI 2025 | 09:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Indonesia sedang melakukan pengembangan klaster industri yang berbasis energi bersih dan keberlanjutan.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Perkasa Roeslani mengatakan,  pentingnya pendekatan berbasis klaster industri untuk membangun ekosistem industri yang berkelanjutan.

Pemerintah telah menargetkan adanya klaster industri dengan kapasitas energi bersih sebesar 6,6 gigawatt (GW). 

Saat ini, Indonesia memiliki beberapa klaster industri terintegrasi, yang salah satunya mengonsumsi sekitar 4,5 GW energi. Rencana perluasan akan menambahkan 2,5 GW lagi dan semuanya menggunakan energi bersih.

"Target kami adalah memastikan seluruh kebutuhan energi sebesar 6,6 GW di klaster ini menggunakan energi bersih," ujar Rosan, dalam pernyataan resmi , dikutip Senin 27 Januari 2025.

Indonesia telah meluncurkan klaster industri dengan target emisi nol (net zero emission), menjadikannya yang pertama di ASEAN.
 
Salah satu contohnya adalah klaster industri terkait nikel. Seluruh rantai pasok mulai dari produksi nikel hingga daur ulang baterai kendaraan listrik terintegrasi dalam satu lokasi.

"Salah satu contohnya adalah klaster industri terkait nikel, di mana seluruh rantai pasok--mulai dari produksi nikel hingga daur ulang baterai kendaraan listrik--terintegrasi dalam satu lokasi," jelas Rosan.

Indonesia memiliki potensi besar dalam energi terbarukan, termasuk tenaga surya, angin, air, panas bumi, dan gelombang laut, dengan total potensi mencapai 3.700 GW. 

"Indonesia memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia, khususnya di Jawa dan Sumatera, namun yang telah terpasang saat ini baru kurang dari 1 persen. Ini menunjukkan peluang besar yang masih bisa digarap," jelas Rosan.

Meski memiliki sumber daya yang melimpah, Rosan menegaskan Indonesia membutuhkan kolaborasi dalam hal pendanaan, teknologi, dan sumber daya manusia. Karena itu, dia mengundang mitra internasional untuk berkolaborasi dalam mewujudkan target emisi nol. 

Berbagai langkah strategis yang diambil Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara tetangga dalam menarik investasi. Menurutnya, BKPM selalu konsisten dalam memberikan kemudahan bagi investor.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya