Berita

Kolase foto Budi Karya Sumadi dan Joko Widodo/RMOL

Politik

Menanti Nyali KPK Panggil BKS dan Jokowi Terkait Korupsi DJKA

MINGGU, 26 JANUARI 2025 | 02:33 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Keterlibatan mantan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS) dalam kasus dugaan korupsi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) terungkap dalam sidang yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang pada Senin, 13 Januari 2025 lalu.

Dalam sidang tersebut, terungkap bahwa para pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diminta mengumpulkan dana untuk mendukung pemenangan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019, yang saat itu berstatus sebagai capres petahana.

Dalam agenda pemeriksaan mantan Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub, Danto Restyawan sebagai saksi disebutkan bahwa Menhub BKS memerintahkan Direktur Prasarana Kemenhub, Zamrides untuk mengumpulkan uang sekitar Rp5,5 miliar guna keperluan pemenangan Jokowi pada pilpres 2019.

Namun hampir dua pekan berselang, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga belum memeriksa BKS, bahkan termasuk Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

“Ini aneh juga KPK, kok belum periksa (BKS). Padahal jelas-jelas nama BKS disebut-sebut telah memerintahkan pejabat berwenang untuk cari duit buat pemenangan Jokowi 2019. Termasuk Jokowi nya juga harus diperiksa,” kata Direktur National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi kepada RMOL, Sabtu malam, 25 Januari 2025.

Ia menilai Kemenhub selama dipimpin BKS banyak meninggalkan catatan kelam, sehingga wajar jika banyak terjadi dugaan korupsi.

“Prestasi BKS selama menjabat banyak catatan (buruk) di dunia transportasi kita, baik itu di darat, laut udara. Harusnya dia sudah dicopot di periode kedua Jokowi, tapi mungkin karena menyetor waktu Pilpres, akhirnya Jokowi pakai dia lagi karena berjasa,” tuturnya.

Pengamat maritim yang dikenal kritis ini ingin agar langkah-langkah yang dilakukan BKS bisa menjadi efek jera bagi siapapun yang menjabat menteri.

“Janganlah program kementerian jadi bancakan untuk politik (Pilpres). Apalagi sektor ini menyangkut keselamatan dan hajat hidup orang banyak. Jadi kita semua menanti nyali KPK buat periksa BKS dan Jokowi,” pungkas Siswanto.     

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Polri Gandeng INASSOC Sosialisasikan Aturan Penggunaan Airsoft Gun

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:34

Wamenkop Ferry Juliantono Ingin Gapoktan Naik Kelas

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:33

Kontrol Sipil ke Militer Harus Objektif, Jangan Pragmatis

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:23

Warga Jakarta Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:12

Hasto Siap Sampaikan Eksepsi Pekan Depan

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:51

Sidang Perdana Duterte di ICC, Momen Bersejarah bagi Keadilan Internasional

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:30

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:23

Anggaran Makan Bergizi Gratis Naik dari Rp71 Triliun Jadi Rp171 Triliun

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:17

Pengamat: Bagaimana Mungkin Seorang Teddy Dilantik jadi Seskab?

Jumat, 14 Maret 2025 | 13:59

Korsleting Baterai Jadi Penyebab Kebakaran Air Busan

Jumat, 14 Maret 2025 | 13:54

Selengkapnya