Inflasi inti Jepang mencatat kenaikan tahunan sebesar 3,0 persen pada Desember 2024. Angka ini menjadi laju tercepat dalam 16 bulan terakhir.
Seperti dikutip Reuters pada Jumat 24 Januari 2025, data ini semakin memperkuat ekspektasi bahwa Bank of Japan (BOJ) akan kembali menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
Dalam data tersebut, kenaikan indeks harga konsumen inti (IHK), yang tidak memasukkan harga makanan segar, sesuai dengan proyeksi pasar, yang naik menjadi 3 persen dari 2,7 persen pada November 2024. Angka ini menjadi peningkatan tahunan terbesar sejak Agustus 2023, yang mencatat kenaikan 3,1 persen.
"Angka inflasi ini sejalan dengan perkiraan BOJ. Tidak ada hambatan lagi untuk kenaikan suku bunga pada Januari," ujar ekonom pasar di Mizuho Securities, Ryosuke Katagi.
Data tersebut dirilis hanya beberapa jam sebelum BOJ menyelesaikan pertemuan kebijakan dua harinya, dengan prediksi bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga jangka pendek dari 0,25 persen menjadi 0,5 persen.
Kenaikan inflasi ini sebagian besar didorong oleh berakhirnya subsidi pemerintah untuk mengurangi tagihan listrik, serta pelemahan yen yang mempertahankan tingginya biaya impor.
Sejak Maret 2024, BOJ telah mengakhiri kebijakan suku bunga negatif dan mulai menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi yang terus meningkat.
Gubernur BOJ Kazuo Ueda juga mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga tambahan akan dilakukan jika kenaikan upah mendukung konsumsi, memungkinkan perusahaan untuk menaikkan harga barang maupun jasa secara berkelanjutan.