Coast Guar Tiongkok menghalau kapal Filipina di peraitan Laut China Selatan.
Bulan Maret tahun lalu Filipina meluncurkan Konsep Pertahanan Kepulauan Komprehensif (CADC) untuk melindungi perairan teritorial dan zona ekonomi eksklusif (ZEE) negara itu. Salah satu hal penting dari konsep pertahanan itu adalah mencegah agresifitas Tiongkok di Laut China Selatan. Di saat hampir bersamaan India juga mulai memberikan perhatian serius pada tatanan maritim berbasis aturan di Laut China Selatan.
Kedua kondisi ini bertemu dan bermuara pada peningkatan kerja sama pertahanan kedua negara beberapa tahun belakangan ini.
Demikian antara lain disampaikan mahasiswa doktoral pada Centre for Indo-Pacific Studies, Jawaharlal Nehru University, New Delhi, Harshit Prajapati dan Prisie L Patnayak, dalam artikel yang dimuat
South Asian Voices, pekan lalu, Kamis, 16 Januari 2025.
Peningkatan kerja sama kedua negara itu dapat dilihat dari kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Manila pada bulan November 2017 di mana kedua negara menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama industri pertahanan dan logistik. Lalu pada bulan Agustus 2023, sebuah MoU juga ditandatangani penjaga pantai kedua negara untuk meningkatkan kerja sama maritim. MoU ini diikuti dengan penandatanganan prosedur operasi standar untuk bertukar informasi pengiriman barang. Angkatan Laut India dan Filipina juga tengah mengupayakan kerja sama hidrografi.
Kemudian di bulan September tahun lalu, Komite Kerja Sama Pertahanan Bersama (JDCC) India-Filipina yang didirikan berdasarkan MoU Kerja Sama Pertahanan tahun 2006 ditingkatkan dan selanjutnya, Komite Gabungan Industri Pertahanan dan Logistik (JDILC) dibentuk berdasarkan MoU tentang kerja sama industri pertahanan dan logistik.
Dialog maritim Jalur 1 bulan lalu dibangun atas keberhasilan dialog maritim Jalur 2 yang diselenggarakan antara National Maritime Foundation of India dan Stratbase ADR Institute of the Philippines pada September 2023.
Dalam artikel itu disebutkan, mengingat kemampuan militer Filipina yang masih baru, keterlibatan pertahanan dengan India diharapkan dapat membantu Manila dalam menerapkan dan mengoperasionalkan CADC.
“India telah membantu angkatan bersenjata Filipina dengan pengembangan kapasitas, misalnya, dengan memberikan pendidikan dan pelatihan militer kepada personelnya. Pada bulan November 2023, India juga menawarkan tujuh helikopter kepada Penjaga Pantai Filipina, yang dapat digunakan dalam misi kemanusiaan maupun misi keamanan aktif,” tulis Prajapati dan Patnayak.
Di sisi lain, New Delhi disebutkan memperoleh banyak keuntungan dari investasi ini . Peningkatan kapasitas angkatan bersenjata Filipina akan meningkatkan kredibilitas India sebagai mitra pertahanan yang andal di Indo-Pasifik.
Selain itu, program modernisasi militer Filipina yang ambisius menghadirkan peluang yang menguntungkan bagi industri pertahanan India untuk meningkatkan ekspor pertahanan. Kemitraan dengan Filipina juga dapat terbukti sangat penting bagi India di tahun-tahun mendatang karena ingin memproyeksikan pengaruhnya jauh ke dalam Indo-Pasifik.
“Banyak negara di Asia Tenggara telah memandang India sebagai ‘penyeimbang sekunder’ terhadap meningkatnya pengaruh Tiongkok, dan keterlibatan dengan Filipina merupakan cara bagi India untuk membangun kehadiran dan kredibilitasnya di kawasan tersebut,” tulis mereka lagi.