Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Pasar Saham AS Gembira, Sektor Industri Melambung 2,03 Persen

RABU, 22 JANUARI 2025 | 09:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham Amerika Serikat bersorak di hari kedua Donald Trump kembali ke Gedung Putih. 

S&P 500 dan Dow ditutup pada level tertinggi dalam lebih dari sebulan ketika investor merasa lega karena Presiden Donald Trump yang baru dilantik tidak terburu-buru kenaikan tarif menyeluruh.

Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average melonjak 537,98 poin, atau 1,24 persen menjadi 44.025,81 pada penutupan perdagangan Selasa 21 Januari 2025 waktu setempat, atau Rabu WIB. 


S&P 500 juga naik 0,88 persen atau 52,58 poin menjadi 6.049,24. Kemudian Nasdaq Composite Index juga terdongkrak 0,64 persen atau 126,58 poin menjadi 19.756,78.

Dalam pidato pertama sebagai presiden, Trump tidak memaparkan rencana konkret mengenai tarif universal dan biaya tambahan bagi mitra dagang seperti yang dijanjikan sebelumnya. Ia hanya mengatakan akan mengenakan bea masuk pada barang-barang Kanada dan Meksiko paling cepat 1 Februari.

Perusahaan pialang Goldman Sachs menurunkan perkiraannya untuk kemungkinan tarif universal tahun ini menjadi 25 persen dari sekitar 40 persen pada Desember, saat para investor tetap berhati-hati mengenai tarif dan potensi perang dagang global yang mendorong inflasi. 

"Ada kelegaan yang pasti dan sedikit kejutan bahwa tarif tidak diberlakukan pada putaran pertama tindakan eksekutif yang terjadi kemarin," kata Carol Schleif, Chief Market Strategist BMO Private Wealth. 

Di antara 11 sektor utama S&P 500, satu-satunya yang merugi adalah sektor energi yang turun 0,64 persen, sementara enam sektor melejit sedikitnya 1 persen.

Penguatan terbesar terjadi pada sektor industri, yang melambung 2,03 persen. Sektor utilitas juga terangkat oleh saham tenaga nuklir. Trump mengeluarkan serangkaian perintah untuk meningkatkan produksi energi yang membuat saham-saham ini terangkat. 

Penguatan terbesar diraih Vistra Corp, NRG Energy, dan Constellation Energy.

Saham Apple anjlok 3,2 persen, setelah perusahaan pialang Jefferies memangkas peringkatnya menjadi "underperform".

Saham pabrikan otomotif menguat. Ford melesat 2,5 persen seiring dengan lonjakan 5,7 persen saham General Motors.

Saham Moderna naik 5,4 persen setelah suntikan dana 590 juta Dolar AS dari pemerintah untuk mempercepat pengembangan vaksin flu burung.

Saham Nike melonjak 3,29 persen. Namun, Apple dan Chevron anjlok, masing-masing 3,19 persen dan 2,00 persen.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya