Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

BOJ Diprediksi Naikkan Suku Bunga Jepang ke Level Tinggi Akhir Pekan Ini

SENIN, 20 JANUARI 2025 | 15:41 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Bank of Japan (BOJ) diperkirakan akan menaikkan suku bunga jangka pendek ke level tertinggi pada Jumat 24 Januari 2025. 

Kenaikan ini akan membuat suku bunga Jepang ke level 0,5 persen, pertama sejak Juli lalu, yang menandai biaya pinjaman tertinggi sejak krisis keuangan 2008.

Seperti dikutip Reuters Senin 20 Januari 2025, suku bunga Jepang saat ini berada di level 0,25 persen dan ditargetkan secara bertahap mencapai 1 persen. Menurut para analis kenaikan tersebut tidak akan mendinginkan atau memanaskan ekonomi Jepang.

Dalam laporan prospek triwulanan, dewan juga diperkirakan akan menaikkan prakiraan harganya karena prospek yang berkembang bahwa kenaikan upah yang meluas akan membuat Jepang tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai target inflasi bank sebesar 2 persen.

Sinyal untuk kenaikan suku bunga ini telah diberikan melalui pernyataan Gubernur BOJ Kazuo Ueda pekan lalu. Upaya tersebut dilakukan karena inflasi disebut telah melampaui target BOJ sebesar 2 persen selama hampir tiga tahun dan Yen yang lemah membuat biaya impor tetap tinggi, sehingga Ueda diyakini akan terus menaikkan suku bunga.

Meski demikian, risiko eksternal tetap menjadi tantangan. Kebijakan Presiden Donald Trump yang belum pasti dapat memengaruhi pasar global, sementara ekonomi Jepang yang bergantung pada ekspor rentan terhadap fluktuasi tersebut. Selain itu, tantangan domestik, termasuk tekanan politik pada koalisi pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba, menambah ketidakpastian.

BOJ juga harus mempertimbangkan pengalaman masa lalu, di mana kenaikan suku bunga yang terlalu cepat memicu kritik dan memperburuk kondisi ekonomi. Oleh karena itu, perhatian pasar kini tertuju pada langkah lanjutan yang akan diumumkan setelah keputusan ini.

"BOJ harus berhati-hati dan menjelaskan bahwa ini adalah bagian dari upaya normalisasi, bukan risiko baru bagi ekonomi," ujar Kepala Eksekutif DeepMacro, Jeffrey Young.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya