Berita

Prabowo saat bersama Megawati (Foto: rri.co.id)

Bisnis

Prabowo-Mega Tahan China, Dolar Masih di Atas Rp16.300

JUMAT, 17 JANUARI 2025 | 19:39 WIB | OLEH: ADE MULYANA

UPAYA Rupiah untuk berbalik menghentikan pelemahan terlihat mulai tumbuh dalam menutup sesi perdagangan penutupan pekan ini, Jumat 17 Januari 2025. Sebelumnya, nilai tukar Rupiah telah merosot signifikan dalam dua hari sesi perdagangan secara beruntun menyusul keputusan Bank Sentral, BI yang menurunkan suku bunga untuk kini berada di 5,75 persen.

Namun upaya gerak balik penguatan Rupiah terkesan harus menghadapi tantangan serius dari situasi pasar global yang masih kurang bersahabat. Rupiah akhirnya cenderung konsisten terjebak di zona pelemahan di sepanjang sesi perdagangan. Tinjauan juga menunjukkan, nyaris seluruh mata uang Asia yang kembali tersungkur di zona pelemahan dalam memungkasi pekan ini.

Mata uang Asia, hingga ulasan ini disunting, tercatat hanya menyisakan Baht Thailand dan Dolar Hong Kong serta Yuan China yang masih mencoba bertahan di zona penguatan tipis namun terlalu rentan untuk beralih ke zona merah. Sementara mata uang Asia yang dalam beberapa pekan terakhir mendapat sorotan tajam, Rupee India, terpantau kembali melemah dan bahkan kini masih bergulat di kisaran level terlemahnya sepanjang sejarah, yaitu 86,8553 per Dolar AS.

Tiadanya sentimen regional yang positif membuat mata uang Asia kembali tersaruk dalam kelesuan. Laporan menyebutkan, sentimen regional yang hanya datang dari China, di mana negeri dengan perekonomian terbesar Asia itu merilis kinerja pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen untuk sepanjang tahun 2024 yang sekaligus sesuai dengan target pemerintahan Xi Jinping dan ekspektasi investor. Sementara pertumbuhan kuartal keempat 2024 diklaim mencapai 5,4 persen, atau melebihi ekspektasi pasar.

Sementara penjualan ritel untuk Desember lalu dilaporkan tumbuh 3,7 persen dan tingkat produksi industri tumbuh 6,2 persen. Namun secara keseluruhan, pelaku pasar di Asia tak terlalu mengapresiasi rilis data tersebut, meski tercatat lebih tinggi dari ekspektasi pasar. Kinerja mata uang Asia akhirnya kembali cenderung terseok mengikuti irama pasar global, di mana posisi Indeks Dolar AS masih bertahan di level tertingginya.

Terkhusus pada Rupiah, sentimen positif datang dari pentas politik nasional, di mana kabar akan segera dihelatnya pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang juga ketua umum PDIP, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pertemuan tersebut tentu memberikan angin segar bagi solidnya pemerintahan Prabowo di tengah tantangan perekonomian yang semakin berat.

Sentimen dari prospek cerah pertemuan Prabowo-Megawati, terkesan mampu menahan sentimen data China yang dinilai jauh dari kejutan positif yang dibutuhkan. Kinerja Rupiah akhirnya mampu menjangkau zona hijau, meski belum stabil. Hingga sesi perdagangan sore ini berlangsung, Rupiah tercatat ditransaksikan di kisaran Rp16.360 per Dolar AS atau melemah sangat tipis 0,04 persen. Rupiah terpantau sempat mencetak titik terlemahnya di kisaran Rp16.373 per Dolar AS, namun juga sempat menginjak titik terkuatnya di kisaran Rp16.279 per Dolar AS.

Tinjauan teknikal sebelumnya menunjukkan, kinerja Rupiah yang masih berada dalam tren pelemahan yang cukup solid. Serangkaian sentimen positif dari domestik kini menjadi semakin dibutuhkan Rupiah untuk berbalik membukukan gerak penguatan menyusul sentimen penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya