Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto/Ist

Politik

Jangan Pesimis Hadapi Dinamika Global

KAMIS, 16 JANUARI 2025 | 13:15 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kondisi global yang masih diliputi kompleksitas berbagai dinamika perang dagang hingga konflik Timur Tengah tidak dipungkiri turut berdampak pada perekonomian nasional.

Meski demikian, berbagai indikator perekonomian nasional masih memperlihatkan level aman dan asumsi ekonomi yang ditetapkan pemerintah dalam APBN masih cenderung relevan.

“Tentu kita tidak imun terhadap kemungkinan gejolak ke depan, tetapi dengan situasi yang ada sekarang, pemerintah tetap berhati-hati," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Kamis, 16 Januari 2025.


Airlangga mengatakan, berbagai kebijakan diarahkan untuk meningkatkan daya tahan perekonomian serta menjaga agar kurs lebih terkendali.

Terkait dengan inflasi, pemerintah terus berupaya mengendalikan volatile food melalui Tim Pengendali Inflasi, baik di tingkat pusat maupun daerah. Pemantauan inflasi dilakukan secara rutin, sehingga apabila terjadi lonjakan kenaikan barang-barang pokok dapat segera diatasi.

Berkaitan dengan konsumsi domestik, Menko Airlangga menuturkan Indeks Keyakinan Konsumen masih berada pada angka yang relatif tinggi sehingga daya beli masyarakat cenderung baik.

Pada Desember 2024 lalu, pemerintah mengeluarkan inisiasi sejumlah program belanja murah untuk mendorong daya beli masyarakat, seperti Hari Belanja Online Nasional (Harbonas), Belanja di Indonesia Aja (BINA), dan EPIC Sale yang melibatkan lebih dari 82 ribu gerai di seluruh Indonesia.

Selain konsumsi, investasi dan ekspor juga menjadi salah satu sektor andalan pemerintah, mulai dari baja, kelapa sawit, hingga batu bara. Ke depan, pemerintah akan terus mendorong hilirisasi sektor manufaktur hingga pendalaman struktur untuk mencari devisa dan substitusi impor.
 
Dalam kaitannya dengan kerja sama internasional, pemerintah telah menjalankan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk keanggotaan BRICS, proses aksesi OECD, hingga berbagai forum internasional lainnya.

Di sisi lain, dalam kurun waktu tiga bulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, sejumlah langkah strategis telah ditempuh untuk menjaga tingkat kesejahteraan rakyat.

Terdapat tiga prioritas yang diupayakan, yakni mulai dari swasembada pangan, swasembada energi, hingga program makan bergizi gratis. Untuk itu, seluruh stakeholders diharapkan dapat terus bekerja sama dan menjaga optimisme.

“Kami mohon masyarakat dan stakeholder untuk terus optimis, karena salah satu cara kita mempertahankan pertumbuhan, kesejahteraan itu dengan optimisme. Banyak hal bisa kita lakukan dan banyak hal bisa kita selesaikan,” pungkas Menko Airlangga.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya