Nilai tukar Rupiah tetap Stabil di tengah tingginya ketidakpastian global.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, kebijakan stabilisasi yang dilakukan bank sentral berhasil menjaga nilai tukar Rupiah tetap terkendali.
Menurutnya, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS hingga 14 Januari 2025 hanya melemah sebesar 1,00 persen (ptp) dari level nilai tukar akhir 2024.
Perkembangan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS juga relatif lebih baik dibandingkan dengan mata uang regional lainnya, seperti rupee India, peso Filipina, dan baht Thailand yang masing-masing melemah sebesar 1,20 persen; 1,33 persen; dan 1,92 persen.
Sebaliknya, nilai tukar Rupiah tercatat menguat terhadap mata uang kelompok negara maju di luar Dolar AS, dan stabil terhadap mata uang kelompok negara berkembang.
Perkembangan tersebut sejalan dengan kebijakan stabilisasi Bank Indonesia serta didukung oleh aliran masuk modal asing yang masih berlanjut, imbal hasil instrumen keuangan domestik yang menarik, serta prospek ekonomi Indonesia yang tetap baik.
Ke depan, nilai tukar Rupiah diperkirakan stabil didukung komitmen Bank Indonesia menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik.
Seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI, untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah.
Pantauan
RMOL, nilai tukar Rupiah terpantau melemah menjadi Rp16.411 per Dolar AS pada Kamis pukul 0.7.00