Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Tiongkok Temukan Virus Xue-Cheng yang Ditularkan Lewat Gigitan Kutu

RABU, 15 JANUARI 2025 | 15:28 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Virus baru yang ditularkan melalui gigitan kutu telah terdeteksi di Tiongkok timur laut. Penelitian The New England Journal of Medicine sementara memberinya nama Virus Xue-Cheng (XCV). 

Para peneliti mengawasi 252 pasien dengan gigitan kutu baru-baru ini antara Mei dan Juli 2023 di sebuah rumah sakit sentinel di Mudanjiang. 

Mereka menemukan virus yang tidak diketahui dalam serum dua pasien melalui sekuensing metatranskriptomik.


Analisis filogenomik selanjutnya mengungkapkan bahwa XCV memiliki kurang dari 75,6 persen identitas asam amino dengan anggota orthonairovirus yang diketahui, yang mengonfirmasinya sebagai spesies baru.

Para peneliti selanjutnya melakukan pengujian laboratorium dengan mengisolasi virus dalam sel Vero 81 dan karakteristiknya dikonfirmasi melalui mikroskopi dan uji imunofluoresensi.

Analisis PCR reel time memperluas penelitian hingga mencakup 792 sampel dari tahun 2022 hingga 2024. Dari jumlah tersebut, 26 orang ditemukan terinfeksi XCV. 

"Pasien XCV menunjukkan gejala mulai dari demam akut hingga kondisi parah yang memerlukan rawat inap," ungkap penelitian tersebut, seperti dikutip dari First Post pada Rabu, 15 Januari 2025. 

Berdasarkan penelitian, pengamatan klinis menunjukkan kelainan seperti leukopenia dan peningkatan kadar enzim hati, dehidrogenase laktat, dan penanda inflamasi.

Selain kasus pada manusia, virus terdeteksi pada 6 persen kutu Haemaphysalis concinna dan 3,2 persen kutu Haemaphysalis japonica dari daerah yang terdampak. 

Analisis genetik menunjukkan hubungan erat antara genom XCV pada kutu dan manusia, yang menekankan potensi penularan zoonosis dari virus yang baru muncul ini.

Para ahli berpendapat bahwa perpindahan populasi yang cepat sebagian bertanggung jawab atas munculnya penyakit baru. Menurut Bank Dunia, lebih dari 200 juta orang di Asia Timur pindah ke daerah perkotaan selama dekade pertama abad ke-21. 

Migrasi massal ini menyebabkan kerusakan hutan untuk membuka jalan bagi pembangunan perumahan, memaksa hewan liar yang sering membawa virus, lebih dekat ke pemukiman manusia, kata mereka, seraya menambahkan bahwa kelelawar khususnya diketahui menyimpan berbagai macam virus. 

Ketika virus ini berpindah antar spesies, mereka akhirnya dapat menginfeksi manusia, yang berpotensi menyebabkan krisis kesehatan baru.


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya