Berita

Pengamat hubungan luar negeri dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Teguh Santosa/RMOL

Dunia

Teguh Santosa: Pandangan Menlu Sugiono Jujur dan Menyentak

SABTU, 11 JANUARI 2025 | 03:03 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Kebijakan luar negeri Indonesia seperti yang disampaikan Menteri Luar Negeri Sugiono menjadi semacam oasis, mata air yang membangkitkan harapan di tengah gurun yang gersang.

Banyak hal menyentak yang disampaikan Menlu Sugiono dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) di Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Januari.

Walau menyentak, namun pandangan-pandangan itu disampaikan secara jujur dan apa adanya, serta disertai dengan tawaran solusi jangka panjang. Sikap Indonesia dalam pernyataan itu sangat jelas dan tegas, bahwa interaksi yang mengedepankan kepentingan bersama adalah variabel penting untuk menopang perdamaian dunia yang abadi.

Demikian penilaian pengamat hubungan luar negeri dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Teguh Santosa, dalam keterangan yang diterima redaksi.

"Penilaian Menlu Sugiono tentang situasi polycrisis, di mana ketegangan yang terjadi di berbagai kawasan memiliki keterkaitan satu sama lain, saya kira akan membuat banyak negara yang terlibat dalam konflik memikirkan kembali strategi umum mereka dalam memperjuangkan kepentingan nasional masing-masing dan menyadari bahwa konflik dan perang bukanlah solusi terbaik," ujar Teguh yang sedang berada di Caracas, Venezuela.

"Begitu juga penilaian akan melemahnya solidaritas dan komitmen multilateralisme, saya kira akan dipahami sebagai ajakan dari Indonesia untuk bersama menjaga tata kelola politik global," kata Teguh yang juga anggota Lembaga Kerjasama dan Hubungan Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah itu.

Kedaulatan Pangan dan Tetangga yang Baik

Hal lain yang diapresiasi Teguh adalah upaya menyambungkan kebijakan dalam negeri membangun kedaulatan pangan untuk menghadirkan SDM berkualitas baik dengan kebijakan menjadi tetangga yang baik di kawasan.

Teguh mengatakan, Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) yang dipimpinnya sejak awal telah membaca dua kata kunci kebijakan pemerintahan Prabowo itu.

JMSI misalnya di bulan November 2024 menggelar seminar internasional yang mengaitkan kebijakan membangun kedaulatan pangan dengan upaya menjadi tetangga yang baik yang mengedepankan solusi di arena internasional.

Lalu dalam Rakernas di bulan Desember 2024, JMSI melahirkan sejumlah rekomendasi yang antara lain mengajak masyarakat pers nasional memberikan perhatian ekstra serius pada kebijakan-kebijakan itu.

"Ini saat yang tepat bagi Indonesia untuk lebih meningkatkan kehadiran dan peranan di arena internasional. Seperti yang dikutip Menlu Sugiono dari pernyatan Presiden Prabowo bahwa kesejahteraan hanya datang dari perdamaian. Perdamaian datang dari saling memahami. Dan saling memahami datang dari pergaulan dan negosiasi," demikian Teguh Santosa.



Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya