Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Malaysia Bidik Posisi sebagai Pusat Manufaktur Energi dan Chip Dunia di 2025

JUMAT, 10 JANUARI 2025 | 12:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Malaysia siap memanfaatkan lonjakan investasi untuk membuatnya menjadi pusat manufaktur energi dan chip tahun ini.

Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengatakan ekonomi Malaysia bangkit secara dramatis tahun lalu, didorong oleh masuknya investasi strategis, terutama dalam energi terbarukan dan infrastruktur kecerdasan buatan. 

"Pada tahun 2025, kami ingin menggandakan sentralitas geografis kami, sebagai saluran listrik, bakat, dan diversifikasi rantai pasokan," katanya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat 10 Januari 2025.


Ia menambahkan inflasi dan ringgit stabil dan pasar saham merupakan yang berkinerja terbaik di kawasan tersebut.

Anwar mengatakan Malaysia sekarang akan berusaha menyempurnakan keahliannya di bidang minyak dan gas, semikonduktor, dan keuangan Islam untuk menjadi pemimpin pasar global di setiap bidang.

Hal senada disampaikan Menteri Ekonomi Rafizi Ramli. Ia mengatakan Malaysia ingin memproduksi chip unit pemrosesan grafisnya sendiri karena permintaan terhadap kecerdasan buatan dan pusat data meningkat.

"Kami berharap dapat mulai memproduksi GPU dan chip buatan Malaysia dalam lima hingga 10 tahun ke depan," katanya.

Malaysia, pemain utama dalam industri semikonduktor yang menyumbang 13 persen pengujian dan pengemasan global, menargetkan investasi lebih dari 100 miliar Dolar AS untuk sektor ini.

Negara tetangga Indonesia ini dipandang memiliki posisi yang baik untuk menarik lebih banyak bisnis karena perusahaan chip Tiongkok melakukan diversifikasi ke luar negeri untuk memenuhi kebutuhan perakitan, dan telah menarik investasi bernilai miliaran dolar dari perusahaan-perusahaan terkemuka dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Intel dan Infineon.

Malaysia juga menerima banyak investasi digital dari perusahaan teknologi besar tahun lalu, termasuk Alphabet, membantu mendorong ekonominya dengan pertumbuhan yang melampaui ekspektasi pasar pada kuartal kedua dan ketiga dan ringgit menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terbaik di Asia pada tahun 2024.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya