Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Dolar Menguat, Harga Minyak Anjlok Lebih dari 1 Persen

KAMIS, 09 JANUARI 2025 | 11:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga minyak dunia mengalami penurunan lebih dari 1 persen. Faktor utama yang menyebabkan penurunan ini adalah menguatnya nilai tukar Dolar AS dan meningkatnya persediaan bahan bakar di Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent turun 89 sen atau sekitar 1,16 persen menjadi 76,23 Dolar AS per barel para perdagangan Rabu, 8 Januari 2025. 

Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga turun 93 sen atau sekitar 1,25 persen menjadi 73,32 Dolar AS per barel. Padahal, di awal sesi perdagangan, kedua acuan harga minyak ini sempat naik lebih dari 1 persen.


Presiden Lipow Oil Associates, Andrew Lipow, menjelaskan bahwa penurunan harga ini dipicu oleh peningkatan besar dalam persediaan bahan bakar, terutama bensin dan solar. 

"Pasar minyak sedang terbebani oleh peningkatan signifikan persediaan bensin dan solar yang telah kita lihat selama beberapa minggu terakhir," ujarnya. 

"Persediaan bahan bakar membengkak karena penyuling terus meningkatkan produksi," tambahnya.

Berdasarkan data Badan Informasi Energi AS yang dirilis pada hari yang sama, stok bensin mengalami lonjakan sebesar 6,3 juta barel, mencapai total 237,7 juta barel dalam seminggu. Sementara itu, persediaan sulingan seperti solar meningkat 6,1 juta barel menjadi 128,9 juta barel. Kenaikan ini jauh melampaui ekspektasi yang hanya memperkirakan kenaikan 600.000 barel.

Meski persediaan bahan bakar meningkat, persediaan minyak mentah justru turun 959.000 barel, menjadi 414,6 juta barel. Penurunan ini lebih besar dibanding ekspektasi analis yang hanya memperkirakan penarikan 184.000 barel.

Selain faktor persediaan, menguatnya Dolar AS juga berkontribusi pada penurunan harga minyak. Dolar yang lebih kuat membuat minyak menjadi lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lain, sehingga permintaan cenderung melemah.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya