Berita

Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah/Istimewa

Politik

Wacana Coding bagi Siswa SD Bagus, Tapi Keterampilan Dasar Lebih Penting

KAMIS, 09 JANUARI 2025 | 05:53 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Wacana pengenalan saham dan coding bagi siswa sekolah dasar (SD) memang bukan hal yang buruk. Akan tetapi, pendidikan dasar seharusnya lebih fokus pada penguatan fondasi utama seperti membaca, menulis, dan berhitung (calistung).

Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah menegaskan, kemampuan calistung adalah keterampilan dasar yang menjadi pijakan untuk pendalaman ilmu berikutnya. Tantangan besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah rendahnya literasi baca tulis.

Menurut Ledia, adanya standar target jumlah kosa kata akan mempercepat peningkatan literasi siswa. Dengan begitu, para siswa akan terdorong untuk menambah kosa kata, sementara guru dapat menyusun program literasi yang terukur dan menyenangkan.


“Sayangnya, kita sampai saat ini bahkan belum punya standar ukuran berapa kosa kata bahasa Indonesia yang harus dimiliki anak Indonesia pada usia-usia tertentu, semisal kelas 3 SD berapa ribu, kelas 6 berapa, nanti kelas 9 berapa, SMA berapa,” ujar Ledia, melalui keterangan tertulisnya, Rabu 8 Januari 2025.

Hal kedua yang menurut Ledia perlu difokuskan pada pendidikan dasar dan menengah adalah budi pekerti. Ia menilai usia sekolah dasar merupakan waktu yang tepat untuk membentuk karakter dan menanamkan akhlak mulia.

“Karena pembentukan karakter, berbudi baik, juga bagaimana berakhlak mulia, semua harus sudah dibiasakan sejak pendidikan dasar. Sehingga kita tidak terkaget-kaget melihat perilaku siswa di jenjang SMP atau SMA,” jelas legislator dapil Kota Bandung dan Kota Cimahi tersebut.

Ledia juga menyoroti pentingnya kesehatan jasmani sebagai fokus ketiga dalam pendidikan dasar dan menengah. Anak-anak harus memiliki fisik yang sehat dan sesuai dengan standar tumbuh kembang.

“Dengan fisik yang sehat, mereka akan belajar dengan nyaman dan gembira. Tidak stunting, tidak sakit-sakitan. Alhamdulillah sekarang ada program makan bergizi gratis, tapi mungkin perlu ditambahkan senam rutin sebelum sekolah,” imbuhnya.

Menurut Ledia, ketiga hal tersebut harus dirangkai menjadi satu program pendidikan yang fokus, terukur, dan dievaluasi secara berkala.

Hal tersebut penting mengingat skor PISA 2022 menunjukkan kemampuan literasi bahasa, matematika, dan sains siswa Indonesia berada di peringkat ke-69 dunia dan ke-6 di ASEAN.

“Kalau soal calistung, pendidikan budi pekerti, dan kesehatan jasmani sudah dibuat program yang fokus, terukur, dan terevaluasi, nanti kalau mau ditambah pembelajaran coding, pasar modal, atau literasi finansial, itu bisa saja, karena sudah mantap dulu dasar-dasarnya,” pugkas Ledia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya