Berita

Tembok beton di perbatasan Irak dengan Suriah/X

Dunia

Irak Selesai Bangun Tembok Beton Sepanjang 400 Kilometer di Perbatasan Suriah

RABU, 08 JANUARI 2025 | 19:02 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Untuk mengantisipasi peningkatan kerusuhan di Suriah, Irak membangun tembok beton sepanjang 400 kilometer di sepanjang perbatasannya dengan negara tetangga yang tengah dilanda konflik tersebut. 

Kepala Security Media Cell, Mayor Jenderal Tahseen Al-Khafaji menyebut penyelesaian pembangunan tembok beton merupakan salah satu upaya Irak untuk memastikan keamanan nasional dari ancaman instabilitas di Suriah. 

"Kementerian Dalam Negeri dan Pertahanan, bersama dengan Komando Operasi Gabungan dan Otoritas Mobilisasi Rakyat, telah menerapkan langkah-langkah ketat selama tiga tahun terakhir untuk mengamankan perbatasan," kata Al-Khafaji, seperti dimuat Middle East Monitor pada Rabu, 8 Januari 2025. 


Selain tembok besar, Al-Khafaji menyebut pihaknya juga telah mengerahkan lebih banyak pasukan ke perbatasan. 

"Pasukan keamanan bekerja tanpa lelah, memanfaatkan operasi intelijen dan serangan udara untuk membongkar sel-sel tersembunyi," tegasnya. 

Menurut Al-Khafaji, pekerjaan pada sisa 210-215 kilometer tembok perbatasan diharapkan selesai pada pertengahan 2025, yang secara efektif menutup perbatasan terhadap potensi pelanggaran keamanan.

Pada bulan Desember 2024, Suriah mengalami pergolakan yang signifikan ketika pasukan oposisi, yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan faksi-faksi yang didukung Turki, melancarkan serangan yang menentukan. 

Kampanye ini menghasilkan perebutan wilayah-wilayah utama, termasuk bandara Aleppo dan beberapa pangkalan militer, yang berpuncak pada jatuhnya rezim Presiden Bashar al-Assad pada tanggal 8 Desember 2024.

Menanggapi konflik yang meningkat, Irak telah mengambil langkah-langkah untuk mengamankan perbatasannya. 

Delegasi Irak mengadakan pembicaraan di Damaskus dengan pimpinan baru Suriah untuk membahas perkembangan dan keamanan perbatasan. 

Selain itu, faksi-faksi Irak bersiap untuk mengerahkan pasukan lebih jauh dari perbatasan Suriah di bawah tekanan regional dan internasional untuk mendukung fase transisi Suriah.

Para analis memperingatkan bahwa kekerasan yang baru terjadi dapat semakin mengganggu stabilitas kawasan, dengan negara tetangga Irak menjadi sangat rentan terhadap dampak berantai.

Sementara itu, tindakan Irak menggarisbawahi tekadnya untuk melindungi perbatasannya dan menjaga stabilitas di tengah meningkatnya konflik.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya