Berita

Dealer Mitsubishi/Mitsubishi

Otomotif

Mitsubishi Motors Akui Pasar Asia Tenggara Semakin Menantang

RABU, 08 JANUARI 2025 | 16:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden dan CEO Mitsubishi Motors, Takao Kato, menyampaikan pandangan negatif tentang pasar Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Thailand.

Dalam wawancaranya dengan Nikkei Asia, Kato mengungkapkan bahwa penjualan kendaraan di kawasan ini menghadapi tantangan berat akibat kebijakan pajak yang ketat serta persaingan dari kendaraan listrik (EV) asal China yang murah.

"Penjualan di lima negara utama diperkirakan turun dari 3,21 juta unit pada tahun fiskal 2023 menjadi kurang dari 3 juta unit pada tahun fiskal 2024," ujar Kato.


Kato menjelaskan bahwa pasar Indonesia, yang merupakan terbesar bagi Mitsubishi di kawasan ini, diprediksi turun sekitar 10 persen, sementara Thailand bahkan lebih parah dengan penurunan lebih dari 20 persen.

Di Indonesia, penurunan penjualan ini disebabkan oleh kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas barang mewah dan pajak registrasi kendaraan sejak awal tahun 2024. Kondisi tersebut diperkirakan akan menyebabkan harga kendaraan naik sekitar 5-6 persen tergantung pada model. 

Sementara itu, di Thailand, pelemahan pasar terjadi karena kondisi ekonomi yang memburuk, dengan penjualan hanya sekitar 600.000 unit per tahun, terendah sejak krisis keuangan global 2009. Utang rumah tangga yang tinggi disebut menghambat daya beli masyarakat, sementara penjualan truk pikap satu ton yang biasanya laris di pedesaan kini menurun lebih dari setengahnya dalam dua tahun terakhir.

Selain tantangan ekonomi, Kato juga menyoroti semakin gencarnya persaingan dari kendaraan listrik China yang membanjiri pasar dengan harga murah. 

"Mereka bertindak berlebihan. Kendaraan listrik Tiongkok yang diproduksi secara berlebihan membanjiri Thailand dan dijual dengan diskon besar, membuat pembeli lama frustasi," ujar Kato. 

Menurutnya, produsen mobil China membangun pabrik perakitan di Thailand agar memenuhi syarat mendapatkan insentif pemerintah, namun sebagian besar komponen tetap diimpor dari China. 

Akibatnya, kata dia, pangsa pasar kendaraan listrik China yang sempat melampaui 17 persen kini turun ke angka satu digit.

Meski menghadapi berbagai tantangan, Kato menegaskan bahwa Mitsubishi akan tetap menjaga keseimbangan pasar di Thailand dan Indonesia mengingat kedua negara tersebut memiliki pabrik besar milik perusahaan. 

Namun, fokus utama mereka saat ini adalah pasar Filipina dan Vietnam yang menunjukkan pertumbuhan positif. Ia menekankan pentingnya memiliki strategi bisnis yang terdiversifikasi di tengah ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya risiko geopolitik.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya