Berita

Ilustrasi/Vinfast

Otomotif

Pasar Lesu, VinFast Tetap Tingkatkan Produksi Mobil Listrik Global

RABU, 08 JANUARI 2025 | 09:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Produsen mobil listrik asal Vietnam, Vinfast, berencana meningkatkan produksi globalnya lebih dari dua kali lipat tahun ini meskipun pasar kendaraan listrik sedang lesu dan permintaan melambat.

Dikutip dari Nikkei Asia, Rabu 8 Januari 2025, VinFast sedang membangun pabrik keduanya di Vietnam, tepatnya di kawasan industri provinsi Ha Tinh. Pabrik ini ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2025 dengan kapasitas awal memproduksi 300.000 unit mobil listrik per tahun.

Wakil Ketua Vingroup (induk perusahaan VinFast), Nguyen Viet Quang, menyatakan bahwa pembangunan pabrik ini akan menjadi langkah penting bagi VinFast memasuki tahap ekspansi besar-besaran.


VinFast juga sedang membangun pabrik di Indonesia dan India. Ketiga pabrik ini, termasuk pabrik Ha Tinh, akan menjadi fasilitas perakitan komponen setengah jadi (semi-knockdown).

Dengan tambahan kapasitas dari pabrik baru ini, total kapasitas produksi VinFast akan bertambah 400.000 unit per tahun, sehingga total kapasitas global mencapai 700.000 unit per tahun. Bahkan, pabrik di Ha Tinh direncanakan dapat menggandakan kapasitasnya menjadi 600.000 unit per tahun.

Selain itu, VinFast berencana membangun pabrik di Amerika Serikat dengan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2028. Jika semua rencana berjalan lancar, total kapasitas produksi global VinFast diproyeksikan mencapai 1 juta unit per tahun di lima pabrik.

Sepanjang Januari hingga November 2024, VinFast mengirimkan 67.000 unit mobil di Vietnam. Angka ini mendekati target 80.000 unit untuk setahun penuh, yang berarti berpotensi menggandakan volume penjualan dari tahun sebelumnya.

Dengan pencapaian ini, pangsa pasar VinFast di Vietnam berpotensi melampaui merek besar seperti Toyota dan Hyundai.

Pada tahun 2023, 70 persen penjualan VinFast berasal dari GSM, perusahaan taksi listrik yang juga dimiliki oleh pendiri Vingroup, Pham Nhat Vuong. Namun, pada kuartal ketiga tahun 2024, kontribusi GSM turun menjadi 20 persen, menunjukkan bahwa VinFast mulai menembus segmen konsumen individu secara lebih signifikan.

Untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik, perusahaan milik Vuong lainnya berencana menginvestasikan 1,2 miliar dolar AS di Indonesia dengan membangun 100.000 stasiun pengisian daya listrik.

Ekspansi agresif ini menunjukkan ambisi VinFast untuk menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik global, meskipun menghadapi tantangan pasar yang fluktuatif.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya