Bursa ekuitas Wall Street anjlok dipicu oleh aksi jual di pasar obligasi, setelah serangkaian data ekonomi meningkatkan kekhawatiran bahwa rebound inflasi dapat memperlambat laju pelonggaran kebijakan moneter Federal Reserve.
Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average ditutup turun 178,20 poin, atau 0,42 persen, menjadi 42.528,36 pada perdagangan Selasa 7 Januari 2025 atau Rabu pagi WIB.
S&P 500 turun 66,35 poin, atau 1,11 persen menjadi 5.909,03. Sedangkan Nasdaq Composite Index anjlok 375,30 poin, atau 1,89 persen menjadi 19.489,68.
Data dari Institute for Supply Management menunjukkan pertumbuhan sektor jasa AS pada Desember lebih cepat dari perkiraan. Hal ini memicu kekhawatiran tentang inflasi yang masih tinggi, memperkecil peluang Federal Reserve untuk segera memangkas suku bunga.
Saham kehilangan keuntungan awal setelah laporan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat menunjukkan lowongan pekerjaan meningkat secara tak terduga sepanjang November, sementara laporan terpisah mengatakan aktivitas sektor jasa berakselerasi pada Desember dengan ukuran yang melacak harga input melonjak ke level tertinggi hampir dua tahun.
Tanda-tanda ketahanan ekonomi yang berkelanjutan mendorong kembali ekspektasi kapan bank sentral dapat memberikan penurunan suku bunga pertamanya tahun ini.
Kini, trader melihat pemotongan berikutnya lebih mungkin terjadi pada Juni dan the Fed tetap menahan suku bunga selama sisa 2025, menurut FedWatch Tool CME Group.
Wall Street terpukul aksi jual di pasar obligasi akibat spekulasi bahwa The Fed tidak akan memangkas suku bunga acuan sebelum Juli 2025 di tengah risiko inflasi.
Obligasi pemerintah turun secara keseluruhan, dengan penjualan obligasi 10 tahun senilai 39 miliar Dolar AS, membukukan imbal hasil tertinggi sejak 2007. Pasar juga berada di bawah tekanan di tengah serentetan transaksi berperingkat investasi.
Sebagian besar dari 11 sektor S&P 500 tersungkur, kecuali saham healthcare dan energi.
Saham Tesla kehilangan 4 persen setelah BofA Global Research menurunkan ratingnya menjadi "netral" dari "beli."
Micron Technology melesat 2,67 persen setelah bos Nvidia, Jensen Huang, mengatakan chipmaker tersebut menyediakan memori untuk keluarga chip gaming GeForce RTX 50 Blackwell yang menjadi penentu arah AI.
Pasar akan ditutup pada Kamis 9 Januari 2025 untuk memperingati hari berkabung nasional guna mengenang kematian mantan Presiden Jimmy Carter.
Chevron naik 1,58 persen, Nvidia dan Amazon anjlok masing-masing 6,21 persen dan 2,42 persen.