Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

Volume Ekspor Minyak Mentah Global Turun 2 Persen pada 2024

SELASA, 07 JANUARI 2025 | 16:58 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Volume ekspor minyak mentah global dilaporkan turun 2 persen pada 2024, menjadi penurunan pertama sejak pandemi Covid-19. 

Seperti dikutip Reuters pada Selasa 7 Januari 2025, penurunan ini disebabkan oleh pertumbuhan permintaan yang lemah serta perubahan signifikan dalam rute perdagangan minyak dunia, yang dipengaruhi oleh faktor geopolitik dan dinamika pasar energi.

Data pengiriman yang dikumpulkan menunjukkan bahwa pasar minyak global tengah mengalami pergeseran besar, yang turut dipicu oleh ketegangan politik yang terus berlanjut, termasuk perang di Ukraina dan ketidakstabilan di Timur Tengah. 

Rute pengiriman minyak mentah pun berubah, dengan ekspor dari Timur Tengah ke Eropa mengalami penurunan tajam, sementara pasokan minyak dari Amerika Serikat dan Amerika Selatan menuju Eropa meningkat. 

Sebagian besar pasokan minyak Rusia yang sebelumnya dikirimkan ke Eropa kini dialihkan ke pasar-pasar baru, terutama India dan China.

Pergeseran aliran minyak ini semakin terlihat setelah beberapa kilang minyak di Eropa terpaksa ditutup, di tengah serangan terhadap jalur pengiriman di Laut Merah yang mempengaruhi kestabilan pasokan. 

Menurut data yang dihimpun oleh Kpler, ekspor minyak mentah dari Timur Tengah ke Eropa tercatat turun sebesar 22 persen pada tahun 2024.

Pakar energi, Adi Imsirovic, mengungkapkan bahwa perubahan tersebut menciptakan pola baru dalam perdagangan minyak, di mana hubungan yang lebih erat terjalin antara Rusia, India, China, dan Iran. 

"Minyak tidak lagi mengalir dengan cara yang paling efisien, dan ini menyebabkan pengiriman yang lebih ketat, meningkatkan biaya angkutan, dan akhirnya menurunkan margin penyulingan," katanya.

Sementara itu, Amerika Serikat berhasil menjadi salah satu pemenang dalam kondisi ini. Dengan lonjakan produksi minyak serpihnya, AS kini mengekspor sekitar 4 juta barel minyak per hari, yang menjadikannya sebagai salah satu negara dengan pangsa pasar global terbesar, di bawah Arab Saudi dan Rusia.

Menghadapi tahun 2025, permintaan minyak global diperkirakan akan terus mengalami penurunan, terutama di pusat-pusat konsumen utama seperti China. Selain itu, tren transisi energi, dengan lebih banyak negara yang beralih menggunakan gas dan energi terbarukan, semakin memperkecil pangsa pasar minyak. 

Menurut manajer riset di Poten & Partners, Erik Broekhuizen ketidakpastian yang melanda pasar energi saat ini telah menjadi hal yang biasa, dengan 2019 menjadi tahun terakhir yang dapat dianggap sebagai tahun "normal".

Penurunan permintaan yang signifikan di pasar-pasar besar seperti China dan Eropa, serta adopsi kendaraan listrik yang semakin pesat, memaksa pelaku pasar untuk mengubah proyeksi pertumbuhan jangka panjang dalam perdagangan minyak global.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya