Berita

Intel/RMOL

Tekno

Intel: Dengan Chip Baru, Baterai jadi Lebih Awet

SELASA, 07 JANUARI 2025 | 15:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Chip baru akan membantu memungkinkan masa pakai baterai lebih lama di laptop. 

Hal itu disampaikan oleh Intel, yang telah menangkis persaingan yang semakin ketat dalam prosesor notebook, dalam pernyataannya menjelang acara CES, sebuah pameran elektronik konsumen tahunan di Las Vegas, Senin  6 Januari 2025 waktu setempat.

Chip baru tersebut, yang ditujukan untuk komputer pribadi (PC) perusahaan dan perangkat konsumen kelas atas, ditujukan untuk meningkatkan kinerja dalam dua area yang dianggap sebagai nilai jual utama perusahaan: masa 
pakai baterai dan kemampuan untuk menjalankan fungsi kecerdasan buatan (AI).

pakai baterai dan kemampuan untuk menjalankan fungsi kecerdasan buatan (AI).

Intel, perusahaan multinasional yang memproduksi mikroprosesor dan komponen komputer, selama beberapa dekade merupakan pembuat chip terbesar di dunia berkat dominasinya di pasar prosesor komputer. Kendala teknologi produksi dan peluncuran produk yang lambat telah membuka pintu bagi para pesaing lama dan perusahaan yang baru memasuki pasar. 

Komputer baru yang didasarkan pada versi terbaru prosesor Core Ultra akan mulai dijual mulai bulan ini. 

Menurut Intel, laptop HP yang menggunakan salah satu prosesor baru tersebut dapat menjalankan perangkat lunak Teams Microsoft selama 10,5 jam dengan sekali pengisian daya. 

Laptop tersebut dapat bertahan selama 20,3 jam di antara pengisian daya saat pengguna menjalankan rangkaian 365 berbasis cloud Microsoft. Sebagai perbandingan, Intel mengatakan perangkat Dell yang menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon dapat bertahan masing-masing selama 9,2 jam dan 18,5 jam, dalam kondisi tersebut.

Perusahaan tersebut juga mengklaim dalam pengumumannya bahwa chip baru tersebut menghasilkan hasil yang jauh lebih cepat daripada silikon pesaing dalam aplikasi yang menggunakan AI generatif. 

Prosesor yang didasarkan pada desain Arrow Lake dan Lunar Lake Intel akan memulai debutnya pada tahun 2025, dan awalnya akan ditujukan untuk mesin bisnis. Mereka nantinya akan digunakan pada laptop tipis dan ringan, notebook performa tinggi, dan PC desktop, kata Intel.

Intel masih memiliki lebih dari 70 persen pangsa pasar untuk prosesor PC berdasarkan standar chip X86, posisi itu telah terkikis secara signifikan, yang memungkinkan pesaingnya Advanced Micro Devices untuk memperoleh keuntungan. Selain itu, pendatang baru di bidang ini juga melihat Intel semakin rentan.

Qualcomm mencoba meniru keberhasilan Apple dalam menghadirkan chip berdasarkan teknologi Arm Holdings ke komputer. Standar itu sudah umum di telepon pintar. Para pendukungnya berpendapat bahwa chip yang dihasilkan secara inheren lebih efisien, yang memungkinkannya bertahan lebih lama di antara pengisian daya. 

Arm mengatakan bahwa perusahaan lain akan segera meluncurkan chip PC menggunakan teknologinya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya