Berita

Kementerian Kehutanan dan jajaran ahli dari IPB/Ist

Nusantara

Gandeng Kampus IPB, Kemenhut Bahas Potensi Kerja Sama Smart Forestry

SELASA, 07 JANUARI 2025 | 09:30 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melakukan pertemuan dengan jajaran civitas akademika Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB). Pertemuan turut membahas sejumlah potensi kerja sama salah satunya sharing data melalui smart forestry. 

Raja Antoni mengatakan, kerja sama dari berbagai pihak dalam menjaga hutan sangat dibutuhkan, tak terkecuali dari universitas. Ia menilai masukan yang diberikanpun menjadi sangat penting untuk menghasilkan kebijakan yang baik. 

"Saya sangat percaya public policy yang baik itu menjadi penting, oleh karena itu kerjasama antar Kementerian dengan universitas dan berbagai pihak itu menjadi sangat penting," kata Raja Antoni dalam keterangan resmi, Selasa 7 Januari 2025. 


Kata Raja Antoni, di negara-negara maju policy maker mendapat masukan dari berbagai macam pihak untuk mematangkan strategi.

Terdapat berbagai potensi kerjasama yang dapat dilakukan terkait smart forestry. Melalui smart forestry ini dapat mengetahui sistem risiko kebakaran hutan, pemantauan hutan nasional hingga pengembangan mikrosatelit untuk ketahanan pangan dan pemantauan lingkungan.

Selain itu, potensi kerja sama juga bisa dilakukan terkait Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK). Serta penguatan fungsi kawasan dan konservasi keanekaragaman hayati. 

Berkenaan dengan itu, Raja Antoni mengatakan, banyak hal yang bisa disinergikan untuk mengurai masalah yang terjadi di lingkup kehutanan. Ia pun meminta para Dirjen terkait untuk menindaklanjuti potensi kerjasama antara Kementerian Kehutanan dan IPB.

"Saya merasa akan banyak bisa kita sinergikan, ini memang terkait hal yang kompleks dan mengurainya butuh kerjasama. Apa pun yang bisa kita kerjasamakan smart forestry, KHDTK. Nanti dicoba apakah ini memungkinkan untuk membantu data canter yang kita miliki, teknologi yang lain kalau bisa dimanfaatkan untuk perhutanan sosial," ujarnya. 

"Saya sangat terbuka, banyak kerjaan yang nggak bisa sendiri harus gotong royong. Sambil menunggu MoU apa yang bisa dikerjakan ya dikerjakan," sambung Raja Antoni. 

Sementara itu, Dekan Fakultas Kehutanan IPB Naresworo Nugroho mengatakan pihaknya siap bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan. Hal ini lantaran pihaknya memahami masalah kehutanan yang cukup kompleks.

"Kami siap bekerjasama karena kehutanan ini memang cukup komplek dari hulu ke hilir dan butuh kerjasama dengan semua pihak. Kalau kehutanan berjaya tentu kami di fakultas juga dan generasi muda terhadap kehutanan ketertarikannya meningkat. Kami siap bersinergi," ujarnya.



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya