Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Akuisisi US Steel Ditolak Biden, Saham Nippon Steel Langsung Anjlok

SENIN, 06 JANUARI 2025 | 16:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Saham Nippon Steel turun lebih dari 1 persen menyusul keputusan Presiden AS Joe Biden untuk mematahkan rencana produsen baja Jepang itu untuk mengakuisisi US Steel senilai 14,9 miliar Dolar AS.

Dikutip dari Bloomberg, Senin 6 Januari 2025, Saham Nippon Steel turun 1,5 persen menjadi 3.136 Yen per saham. 

Nilai itu di bawah indeks acuan Nikkei 225 yang sebelumnya turun sebanyak 2,3 persen.

Biden, yang menolak kesepakatan merger, mengatakan akuisisi itu akan menempatkan produsen baja utama AS di bawah kendali asing. Menurutnya hal menimbulkan risiko pada rantai pasokan yang penting. 

Namun, US Steel dan Nippon Steel menolak anggapan tersebut. Kedua perusahaan itu mengatakan tidak ada bukti ancaman keamanan nasional. Keputusan Biden membuat kedua perusahaan kecewa, dan menggambarkan keputusan tersebut sebagai keputusan politik.

Dalam pernyataan bersama, Nippon Steel dan US Steel menyebut keputusan Biden "melanggar hukum" dan mengatakan mereka tidak punya pilihan selain mengambil semua tindakan yang tepat untuk melindungi hak-hak hukum mereka.

Nippon Steel akan berutang biaya pemutusan kontrak sebesar 565 juta Dolar AS kepada US Steel jika tidak diselesaikan dan pembuat baja Jepang itu akan memerlukan pemikiran ulang yang besar atas strategi pertumbuhannya yang berfokus pada luar negeri.

Nippon Steel bermaksud untuk meningkatkan kapasitas produksi baja globalnya Bersama dengan US Steel, menjadi 85 juta metrik ton per tahun dari 65 juta ton saat ini, mendekati tujuan jangka panjangnya untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 100 juta ton.

Media Jepang mengatakan bahwa Nippon Steel mungkin akan mengajukan gugatan terhadap pemerintah AS atau pemblokiran merger tersebut. 

Seorang juru bicara Nippon Steel mengonfirmasi rencananya untuk mengadakan konferensi pers guna membahas keputusan pemerintah AS, meskipun belum ada tanggal yang ditetapkan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya