Berita

Perdana Menteri India Narendra Modi menutup KTT Forum for India Pacific Islands Cooperation (FIPIC) di Port Moresby, Papua Nugini, 22 Mei 2023./PMIndiaGov

Dunia

Satu Dekade, Indo-Pasifik Jadi Fokus Polugri India

MINGGU, 05 JANUARI 2025 | 19:43 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Tahun ini Forum Kerja Sama India-Kepulauan Pasifik (FIPIC), inisiatif pemerintah Narendra Modi untuk menjalin dan memperkuat kerjasa sama dengan negara-negara Pasisif memasuki usia satu dekade. 

Sejak didirikan, FIPIC telah menyelenggarakan tiga KTT, yakni di Suva, Fiji;  Jaipur, India; dan Port Moresby, Papua Nugini. Komitmen India terhadap diplomasi multilateral dan ambisi untuk menjadi mitra yang dapat diandalkan di kawasan Indo-Pasifik merupakan pendorong utama keterlibatannya yang mendalam dengan Kepulauan Pasifik.

Kalangan pemerhati menilai, kawasan Indo-Pasifik telah menjadi titik fokus kebijakan luar negeri India, mengingat kepentingan strategis dan potensinya sebagai mekanisme kerja sama.


“Visi India tentang “Indo-Pasifik yang Bebas, Terbuka, dan Inklusif”  yang diwujudkan dalam inisiatif seperti IPOI (Indo-Pacific Ocean Initiative) dan SAGAR (Security and Growth for All in the Region), menggarisbawahi keniscayaan saling ketergantungan regional. Lebih jauh lagi, kemitraan strategis India yang berkembang dengan Australia, Selandia Baru, Fiji, dan Papua Nugini, antara lain, telah melengkapi jangkauan diplomatik dan strategisnya,” tulis Tarah Nguyen di artikel yang ditulisnya di Vietnam Times.

Walau sering dianggap sekadar sebagai “titik-titik di peta” pada kenyataannya Kepulauan Pasifik memiliki signifikansi geopolitik yang luar biasa karena wilayah maritimnya yang luas, zona ekonomi eksklusif (ZEE), dan yang lebih penting lagi perannya dalam meningkatnya suara Global Selatan di garis depan perubahan iklim.

Negara-negara Pasifik kaya akan sumber daya laut dan menawarkan potensi yang sangat besar untuk penelitian, inovasi, dan kontribusi kelautan bagi energi global dan ketahanan pangan. Selain itu, ketahanan pulau-pulau ini dalam menghadapi perubahan iklim dan identitas kolektif mereka sebagai 'Pasifik Biru' memperkuat kehadiran internasional mereka. Meskipun berstatus sebagai negara mikro, Kepulauan Pasifik telah muncul sebagai pemangku kepentingan utama dalam mengatasi tantangan global yang kritis seperti perubahan iklim.

Signifikansi geopolitik kawasan ini semakin diperkuat oleh meningkatnya persaingan AS-Tiongkok. Pengaruh dan aktivitas militer Tiongkok yang semakin meningkat di kawasan ini telah meningkatkan kewaspadaan negara-negara ini, menjadikan negara-negara Kepulauan Pasifik sebagai teater penting bagi persaingan strategis global.

Kepulauan Pasifik juga berfungsi sebagai tempat pengujian bagi strategi pembangunan internasional. Perekonomian mereka yang kecil dan geografi yang tersebar menjadikan mereka penerima manfaat unik dari proyek pembangunan yang disesuaikan. Prakarsa-prakarsa ini dapat menjadi sangat penting dalam menciptakan infrastruktur yang tangguh, memajukan teknologi energi bersih, dan mempromosikan praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan. 

“Kerja sama India-Kepulauan Pasifik berdiri di atas landasan yang kokoh, dengan kemitraan dalam perawatan kesehatan, pendidikan, dan energi terbarukan. Dukungan India terhadap inisiatif telemedicine dan pendidikan digital telah membantu menjembatani kesenjangan dalam perawatan kesehatan dan pendidikan di komunitas pulau terpencil. Aliansi Tenaga Surya Internasional India telah mencakup negara-negara Kepulauan Pasifik, yang memungkinkan mereka mengakses teknologi energi surya yang terjangkau,” tulis Tarah Nguyen.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya