Berita

Presiden ke-7 RI Joko Widodo/Ist

Politik

Mulyono Terbukti Lebih Hebat dari Soeharto

JUMAT, 03 JANUARI 2025 | 08:05 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Frasa 'Mulyono' masih menjadi topik trending di X pada Jumat pagi, 3 Januari 2025 usai Presiden ke-7 RI Joko Widodo masuk dalam finalis pemimpin paling korup di dunia versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Pemilik akun @AirinDatang*** menilai Mulyono lebih hebat dari Presiden ke-2 RI Soeharto yang terpaksa mundur pada 20 Mei 1998 atas desakan rakyat dan mahasiswa. Soeharto tercatat memimpin Indonesia selama 32 tahun.

Sementara Jokowi yang berkuasa selama periode 2014-2024 sudah berhasil mencetak prestasi dengan menjadi finalis pemimpin paling korup di dunia versi OCCRP.


"MULYONO LEBIH HEBAT DARI SUHARTO gmn tdk, Suharto butuh 32 Tahun ud dberikan Gelar Kepala Negara Terkorup di Dunia. Sedangkan Mulyono Hanya Butuh Waktu 10 Tahun utk dapat Gelar TOKOH PALING KORUP. Berikan Tepuk Tangan yg Gemuruh," tulisnya.

"Di dalam negeri, dipecat partai. 
Di luar negeri, dinobatkan sebagai 
#TokohKorupsiDunia2024 versi OCCRP. Dan ternak Mulyono bangga," sambung akun MasBRO***

Mengutip laman resmi OCCRP pada Selasa, 31 Desember 2024, Presiden Suriah Bashar Al Assad didapuk sebagai Person of the Year 2024 in Organized Crime and Corruption sebagaimana voting jurnalis dunia serta pembaca.

Di luar nama Bashar Al Assad yang baru-baru ini digulingkan, ada lima tokoh dan pemimpin negara masuk nominasi dan mendapat suara terbanyak di bawah Bashar Al Assad, termasuk Jokowi.

"Para finalis yang memperoleh suara terbanyak tahun ini adalah Presiden Kenya, William Ruto; mantan Presiden Indonesia, Joko Widodo; Presiden Nigeria, Bola Ahmed Tinubu; mantan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina; dan pengusaha India, Gautam Adani," demikian laporan OCCRP.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya