Berita

Ilustrasi (Foto: Antara)

Bisnis

Inflasi Gagal Angkat Rupiah, Dolar Balik di Atas 16.200

KAMIS, 02 JANUARI 2025 | 17:00 WIB | OLEH: ADE MULYANA

SETELAH secara mengejutkan mampu mencetak penguatan dalam sesi penutupan tahun 2024 lalu, kinerja Rupiah terlihat kembali sengsara dalam mengawali sesi perdagangan tahun 2025. Di tengah bervariasi nya gerak nilai tukar mata uang Asia, Rupiah justru terpukul parah dengan mengalami kemerosotan paling dalam.

Situasi merosot tajam nya Rupiah kali ini semakin menyesakkan karena telah mendapatkan dua suntikan sentimen domestik yang sangat positif. Sentimen pertama datang dari rilis data indeks PMI manufaktur yang berada di kisaran 51,2 untuk Desember lalu, sementara sentimen berikutnya datang dari rilis data inflasi sepanjang 2024 lalu yang sebesar 1,57 persen atau sang tipis di bawah ekspektasi pasar yang sebesar 1,6 persen.

Namun pola gerak Rupiah terlihat enggan mengikuti positif nya sentimen domestik dan justru konsisten menjejak zona pelemahan di sepanjang sesi perdagangan. Pantauan menunjukkan, hingga ulasan ini disunting, Rupiah yang masih bergulat di kisaran Rp16.190 per Dolar AS atau merosot tajam 0,62 persen. Pantauan juga memperlihatkan, Rupiah yang sempat mencetak titik terlemahnya hari ini di kisaran Rp16.259 per Dolar AS, namun kemudian mampu berbalik mengikis pelemahan di sesi perdagangan sore.

Pola gerak nilai tukar Rupiah dengan demikian lebih mencerminkan potensi teknikal usai mencetak penguatan mengejutkan dalam menutup sesi akhir tahun 2024 lalu.

Sedangkan laporan dari pasar uang Asia secara keseluruhan menunjukkan, kinerja bervariasi dan cenderung dalam rentang terbatas. Mata uang Baht Thailand bersama Dolar Singapura dan Peso Filipina mampu konsisten menjejak zona penguatan. Selebihnya mata uang Asia bersama Rupiah masih terseret di zona merah.

Pelaku pasar di Asia masih mencermati perkembangan terkini dari prospek kebijakan perekonomian AS di bawah Presiden Donald Trump yang akan segera kembali ke Gedung Putih dua pekan ke depan. Kebijakan terkini Trump menyangkut perang Ukraina-Rusia dan Timur-Tengah, serta aksi proteksionis menghadapi gempuran produk China menjadi pusat perhatian investor.

Laporan terkini sebelumnya menyebutkan pihak Presiden Rusia Vladimir Putin yang menolak usulan perdamaian yang rencananya akan diajukan Trump sesaat setelah memasuki Gedung Putih.

Sementara pantauan dari pasar global menunjukkan, kinerja mata uang utama Dunia yang cenderung menguat namun terjebak di rentang terbatas. Penguatan signifikan tercatat hanya dibukukan Dolar Australia yang hingga sesi perdagangan sore ini di Asia melonjak di kisaran 0,4 persen.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya