Berita

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto/RMOL

Publika

Video Hasto, Apakah Pepesan Kosong?

Oleh: Tony Rosyid*
KAMIS, 02 JANUARI 2025 | 10:37 WIB

BANYAK orang yang ketika jadi tersangka, lalu buat ancaman mau bongkar-bongkar. Faktanya? Ini tidak pernah terjadi. Ancaman hanya tinggal ancaman. Publik lagi-lagi kena prank. Untuk kesekian ratus kali. Ternyata, ancaman tidak lebih dari ekspresi emosional belaka. Tidak lebih dari itu. Ah, lagu lama.

Apakah pengakuan Guntur Romli dan Connie Rahakundini Bakrie bahwa Hasto Kristiyanto membuat video disertai sejumlah dokumen tentang kejahatan di era rezim Jokowi itu adalah ekspresi kemarahan belaka? 

Bisa jadi. Apakah ini akan mengulang kembali preseden prank terhadap publik? Bisa jadi juga. Faktanya, sampai hari ini "video" itu hanya pengakuan. Adanya dokumen itu hanya sebatas klaim.

Lagu lama! Terus diputar dan diulang-ulang. Kebiasaan elite politik Indonesia. Merasa banyak tahu dan banyak bukti atas kejahatan orang lain. Jadi tersangka, ancam mau bongkar-bongkar. Kenyataannya? Gak pernah ada.

Publik paham bahwa hukum di Indonesia itu fleksibel. Bisa dinego. Anda punya uang, hukumannya ringan. Meski ratusan triliun uang negara yang anda curi, aman. Kalau jadi tersangka, hukumannya ringan. Kasus Harvey Moeis adalah contohnya. Tapi, jika anda miskin, jangan berbuat salah. Hukuman bagi orang miskin jauh lebih berat. Waspadalah!

Publik percaya Hasto tahu banyak praktik kejahatan di era Jokowi. Hasto bagian dari lingkaran kekuasaan. Setiap elite yang berkuasa "tahu sama tahu" atas kejahatan masing-masing. Gak ada kejahatan elite yang dilakukan sendirian. Mereka melakukannya secara berjamaah. Tapi, siapa yang bernasib sial, itu urusan personal. 

Apakah seseorang yang bernasib sial alias jadi tersangka bisa tarik orang lain? Tidak semudah itu. Semua punya jurus masing-masing untuk menutupi kejahatannya.

Setelah beberapa pengakuan Guntur Romli dan Connie terkait video dan dokumen Hasto, tidak juga muncul. Ini akan menambah tingkat ketidakpercayaan publik terhadap elite. 

Trust publik memang semakin hilang seiring "drama elite" yang gemar "ngeprank" rakyat. Calon penguasa "ngeprank" dengan janji-janji politik. Jadi penguasa "ngeprank" dengan program yang dikemas dengan kata-kata manis. Setelah jadi tersangka "ngeprank" lagi dengan bongkar-bongkar. Jangan sampai bangsa ini dijuluki "bangsa ngeprang". 

Apakah video Hasto akan menjadi bagian dari "deretan prank" di negeri ini? Kita tidak tahu. Apakah anda tetap akan menunggu video itu? Terserah!

Semua orang membicarakah video itu. Entah ada atau tidak. Jangan sampai anda kena "prank", sementara ada pihak-pihak yang sedang bernego sambil minum kopi hangat di saat langit sedang menangis.

*Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa



Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya