Berita

Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid bersama Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan/RMOL

Politik

Kementerian ATR/BPN: 209,78 Ribu Hektare Tanah Terlantar untuk Ketahanan Pangan

SELASA, 31 DESEMBER 2024 | 22:05 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Ratusan ribu hektare tanah yang tergolong terlantar akan dimanfaatkan pemerintah melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menjelaskan, pihaknya telah memetakan tanah terlantar di seluruh wilayah Indonesia, yang rencananya akan dimanfaatkan untuk menjalankan program ketahanan pangan. 

"Untuk tanah terlantar, potensinya di tahun 2024 itu adalah 856.000 hektare. Yang bisa dicanangkan untuk ketahanan pangan itu (tahun 2025) sekitar 209.780 hektare," ujar Nusron dalam jumpa pers di kantor Kementerian ATR/BPN di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Selasa, 31 Desember 2024.


Nusron menjelaskan, tanah terlantar seluas 209.780 hektare untuk program ketahanan pangan, berbeda dengan sisanya yang antara lain seluas 79.125 hingga 80.000 hektare yang rencananya dimanfaatkan untuk pemukiman.

Oleh karena itu, Nusron memastikan Kementerian ATR/BPN turut berperan dalam pembangunan nasional, salah satunya melalui proses pengadaan tanah, baik itu bagi Proyek Strategis Nasional (PSN) maupun Non-PSN.

Dari total luasan bidang tanah yang dilakukan proses pengadaan, 44 ribu hektare berhasil disediakan bagi pembangunan untuk kepentingan umum atau kurang lebih 219 ribu bidang.

"Dalam hal pengadaan tanah, di tahun ini Kementerian ATR/BPN berhasil menjalankan konsolidasi tanah vertikal dalam rangka pengentasan permukiman kumuh," urainya. 

"Kementerian ATR/BPN berkolaborasi dengan pemerintah daerah serta badan usaha, di mana dari hasil kerja sama tersebut dua lokasi berhasil dilakukan konsolidasi tanah vertikal, yaitu di Palmerah dan Tanah Tinggi, Jakarta," tambah Nusron.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya