Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Starlink Siap Hadirkan Layanan Seluler Satelit di Ukraina

SELASA, 31 DESEMBER 2024 | 16:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Operator seluler terbesar di Ukraina, Kyivstar, telah menandatangani kontrak dengan Starlink milik Elon Musk untuk memperkenalkan layanan seluler berbasis satelit.

Pemilik Kyivstar, VEON Group, dalam pernyataannya pada Senin, 30 Desember 2024, mengatakan bahwa layanan ini akan diluncurkan pada kuartal keempat tahun 2025. Pada awalnya, layanan ini akan mendukung SMS dan pengiriman pesan over-the-top (OTT) sebelum akhirnya diperluas ke fungsi suara dan data.

VEON menggambarkan kesepakatan tersebut sebagai langkah yang "mengubah permainan" dalam memperkuat konektivitas di Ukraina di tengah seringnya pemadaman listrik akibat serangan udara Rusia yang menargetkan infrastruktur energi.


“Dengan akses ke teknologi langsung ke seluler dari Starlink, pelanggan Kyivstar akan mendapatkan manfaat dari konektivitas berbasis satelit bahkan saat jaringan terestrial tidak dapat melayani suatu area,” kata VEON Group, seperti dikutip dari RT, Selasa, 31 Desember 2024.

Starlink, yang merupakan bagian dari SpaceX, meluncurkan satelit pertamanya yang memungkinkan layanan langsung ke seluler pada bulan Januari ini. Bulan lalu, Komisi Komunikasi Federal AS memberikan persetujuan kepada Musk untuk menyediakan jangkauan seluler di area yang tidak terjangkau jaringan berbasis darat melalui kemitraan dengan T-Mobile.

Pemerintah Ukraina, yang dipimpin oleh Volodymyr Zelensky, menganggap Elon Musk sebagai salah satu pendukungnya di awal konflik dengan Rusia, ketika SpaceX menyumbangkan terminal internet satelit Starlink senilai 80 juta Dolar AS ke Ukraina. Pasukan Kyiv sangat bergantung pada sistem tersebut untuk komunikasi.

Namun, miliarder itu terlibat dalam pertengkaran dengan pejabat Ukraina dan pengguna media sosial pada Oktober 2022 setelah ia mengusulkan rencana untuk menyelesaikan konflik tersebut. 
Saat itu, Musk menyarankan agar Rusia mengulang pemilihan umum di wilayah yang dianeksasi di bawah pengawasan PBB, sementara Ukraina akan berkomitmen untuk bersikap netral dan mencabut klaimnya atas Krimea.
Empat bekas wilayah Ukraina memilih untuk bergabung dengan Rusia pada musim gugur 2022, sementara Krimea mengadakan referendum serupa pada 2014 setelah kudeta yang didukung Barat di Kyiv.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya