Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Aktivitas Pabrik di Jepang Lesu Lagi

SENIN, 30 DESEMBER 2024 | 14:07 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Aktivitas pabrik di Jepang dilaporkan masih lesu pada Desember 2024, yang ditandai dengan turunnya jumlah produksi dan pesanan baru. 

Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) Jepang, yang dirilis oleh Bank of Japan dan Jibun, tercatat sebesar 49,6 pada Desember 2024, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan angka 49 yang tercatat pada November.

Meskipun ada kenaikan tipis, angka PMI tersebut masih tetap berada di bawah ambang batas 50,0 yang menandakan adanya kontraksi dalam aktivitas pabrik. 

Menurut S&P Global Market Intelligence, penurunan produksi dan pesanan baru terjadi dengan laju yang lebih lambat, namun tetap mencerminkan pelemahan yang berkelanjutan dalam sektor manufaktur Jepang.

"Angka utama bergerak mendekati netral di tengah penurunan yang lebih lembut pada produksi dan penerimaan pesanan baru," kata S&P Global Market Intelligence, Usamah Bhatti dalam surveinya dikutip Senin 30 Desember 2024.

Selain itu subindeks produksi juga mencatatkan penyusutan selama empat bulan berturut-turut pada Desember 2024, kontraksi ini juga lebih lambat dibanding November 2024. Para produsen mencatat bahwa lemahnya pesanan baru adalah faktor utama di balik penurunan output.

Pesanan baru sendiri mengalami kontraksi selama 19 bulan beruntun dengan permintaan yang lemah baik dari pasar domestik maupun pasar internasional, khususnya di sektor semikonduktor. 

Di sisi lain, sektor ketenagakerjaan di Jepang mencatatkan kenaikan pada bulan Desember, dengan perusahaan-perusahaan yang lebih banyak mempekerjakan pekerja untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja dan mempersiapkan permintaan di masa depan.

Meski sektor manufaktur masih lesu, perusahaan-perusahaan Jepang dinilai tetap optimis terhadap prospek bisnis mereka, dengan harapan bahwa peluncuran dan produksi massal produk baru dapat mendorong pertumbuhan di masa yang akan datang.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya