Berita

Pemilihan Ketua PGRI Sumsel diwarnai aksi unjuk rasa oleh Koalisi Penyelamat Pendidikan Sumsel di depan Hotel Beston Palembang/RMOLSumsel

Nusantara

Proses Pemilihan Ketua PGRI Sumsel Dinilai Tidak Transparan

MINGGU, 29 DESEMBER 2024 | 05:17 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pemilihan Ketua PGRI Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) diwarnai dengan aksi unjuk rasa yang digelar oleh Koalisi Penyelamat Pendidikan Sumsel di depan Hotel Beston, Jalan Sudirman, Kota Palembang, Sabtu, 28 Desember 2024.

Koordinator aksi, Heri, menilai bahwa proses pemilihan Ketua PGRI Sumsel telah dikondisikan untuk kepentingan kelompok tertentu. Ia juga mengkritik sejumlah aturan dan tata kelola yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas organisasi.

Dalam aksi tersebut, Koalisi Penyelamat Pendidikan Sumsel menyampaikan beberapa tuntutan kepada Pengurus Besar (PB) PGRI dan pihak terkait untuk segera mengambil langkah tegas. 

Yaitu, PB PGRI diminta langsung mengawasi proses pemilihan Ketua PGRI Sumsel dan mengambil alih persiapan melalui pengurus sementara (caretaker). 

Kemudian, seluruh pengeluaran keuangan PGRI Sumsel diminta diaudit oleh kantor akuntan publik, mengingat keuangan organisasi berasal dari iuran anggota.

Selain itu merevisi persyaratan calon ketua, sebab persyaratan pencalonan Ketua dan Pengurus PGRI Provinsi Sumsel dinilai bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PGRI.

"Pencopotan Ketua YPLP PGRI Sumsel, Ketua YPLP PGRI Sumsel yang saat ini menjabat diduga memiliki latar belakang kriminal. Koalisi mendesak agar yang bersangkutan segera dicopot," kata Koordinator Aksi, Heri, dalam orasinya yang dikutip RMOLSumsel, Sabtu 28 Desember 2024.

Lebih lanjut dia mengatakan, Konferda PGRI Sumsel seharusnya menjadi momen untuk memperkuat organisasi dan memajukan pendidikan, bukan menjadi ajang politik praktis.

"Kami melihat adanya indikasi kecurangan yang mencederai semangat demokrasi dan transparansi dalam organisasi guru ini," katanya.

Koalisi juga meminta PB PGRI dan pihak terkait untuk segera bertindak agar integritas organisasi tetap terjaga. Mereka berjanji akan terus mengawal isu ini demi masa depan pendidikan di Sumatera Selatan.

"Kami ingin memastikan bahwa PGRI tetap menjadi organisasi yang aspiratif, demokratis, dan transparan," tegasnya.

Sementara itu, LKPH PGRI Sumsel Marulam Simbolon mengatakan, Konferda PGRI ini sudah sesuai administrasi yang ada. Ia menegaskan bahwa 17 kabupaten/kota di Sumsel yang hadir dalam konferensi memiliki hak penuh untuk memilih ketua yang mereka anggap layak.

"Semuanya sudah memenuhi mekanisme maka terbukti ada 17 Kab/kota di provinsi Sumsel yang datang ikut konferensi untuk memilih. Mereka mempunyai hak untuk siapa yang dicalonkan sebagai ketua mereka jadi tidak ada yang tidak sesuai aturan," pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya