Berita

Perdana Menteri Senegal, Ousmane Sonko/Net

Dunia

Senegal Tutup Seluruh Pangkalan Militer Asing, Nasib Prancis Terancam

SABTU, 28 DESEMBER 2024 | 11:20 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sejumlah pangkalan militer asing di Senegal terancam ditutup menyusul pengumuman pemerintah yang ingin menyingkirkan pengaruh asing di negara itu. 

Perdana Menteri Senegal, Ousmane Sonko tidak memberikan batas waktu, tetapi disebut penarikan pasukan asing dari pangkalan militer akan dilakukan dalam waktu dekat. 

"Presiden Republik telah memutuskan untuk menutup semua pangkalan militer asing dalam waktu dekat,” ujarnya selama rapat dengan Majelis Nasional, seperti dimuat AFP pada Sabtu, 28 Desember 2024. 

Presiden Senegal, Bassirou Diomaye Faye bulan lalu menyatakan keinginannya untuk menutup pangkalan Prancis di Senegal.

“Senegal adalah negara merdeka, negara berdaulat, dan kedaulatan tidak mengakomodasi keberadaan pangkalan militer asing,” kata kepala negara dalam wawancara media. 

Keputusan untuk menutup pangkalan ini tampaknya ditujukan terutama kepada Prancis. 

Sebagai bekas negara kolonial di sebagian besar Afrika, Prancis telah menghadapi pertentangan dari beberapa pemimpin Afrika atas pendekatan yang dianggap merendahkan dan sewenang-wenang terhadap benua itu. 

Prancis telah meninggalkan Mali, Burkina Faso, dan Niger, dan proses keluar dari Chad setelah puluhan tahun kerja sama militer dimulai bulan ini.

Pemerintah baru Senegal, yang baru berkuasa kurang dari setahun, telah mengambil sikap garis keras terhadap keberadaan pasukan Prancis. 

Langkah ini diambil sebagai bagian dari reaksi regional yang lebih besar terhadap apa yang banyak orang lihat sebagai warisan kekaisaran kolonial yang menindas.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya