Berita

Cochin Shipyard Ltd, India/Shippingtelegraph

Bisnis

India Siap Rebut Posisi Teratas di Industri Maritim Global

JUMAT, 27 DESEMBER 2024 | 10:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Posisi India dalam industri maritim global diperkirakan akan semakin kuat dengan diberlakukannya undang-undang baru yang segera diterapkan di negara tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan The Hindu baru-baru ini, Menteri Perkapalan dan Pelabuhan India, Sarbananda Sonowal, menyatakan bahwa India sedang memperbarui regulasi untuk menarik lebih banyak investasi di sektor ini.

"Pemberlakuan dua undang-undang utama; Coastal Shipping Bill dan Merchant Shipping Bill, akan merevolusi sektor maritim India," ujar Sonowal, seperti dikutip dari RT, Jumat 27 Desember 2024.

Menurut Sonowal, undang-undang ini berpotensi memperkuat kepemilikan kapal India dan menyederhanakan proses berbisnis di negara tersebut.

"Langkah-langkah ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan daya saing, serta memposisikan India sebagai pemain utama dalam industri maritim global," katanya.

Sonowal menambahkan, di antara lebih dari 176 negara maritim, kami ingin menjadi pemimpin dunia dalam berbagai sektor, seperti pembuatan kapal, perbaikan kapal, dan daur ulang kapal. 

"Pada tahun 2030, kami menargetkan menjadi salah satu dari sepuluh negara teratas, dan pada 2047, kami ingin masuk dalam lima negara teratas," ujarnya.

Upaya kementeriannya untuk mengembangkan pelabuhan kelas dunia, serta mempromosikan transportasi perairan pedalaman, pengiriman pesisir, dan sektor maritim yang berkelanjutan, merupakan bagian dari visi 'Amrit Kapal' dari pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi untuk menjadikan India sebagai negara maju pada 2047.

Total investasi untuk memodernisasi sektor maritim, menurut Sonowal, mencapai sekitar 10 miliar Dolar AS. 

"Untuk menjadi pemimpin dunia, kita harus mengembangkan ekosistem kelas dunia dengan standar global di semua sektor," ujarnya. 

Sektor-sektor tersebut mencakup sistem manajemen pelabuhan, penanganan kargo, pembuatan kapal, perbaikan kapal, daur ulang kapal, serta pengembangan infrastruktur untuk pelayaran samudra, pesisir, dan sungai.

Pemerintah India melihat sektor pelayaran pesisir memiliki potensi besar, mengingat garis pantai negara ini yang membentang sepanjang 7.500 kilometer dan lokasinya yang strategis di dekat rute pelayaran global utama. Transportasi laut, terutama pelayaran pesisir, dianggap sebagai alternatif hemat biaya dibandingkan moda transportasi lain, karena dapat menawarkan solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan dalam mengangkut barang di seluruh negeri dan sekitarnya.

Mengenai kapasitas penanganan kargo, Sonowal menargetkan angka 10.000 juta metrik ton pada tahun 2047, jauh lebih tinggi dibandingkan kapasitas saat ini yang hanya mencapai 1.600 juta metrik ton. Secara historis, negara bagian di India telah berinvestasi dalam sektor transportasi, khususnya infrastruktur pelabuhan, karena sumber daya yang dibutuhkan sangat besar, periode gestasi yang panjang, dan keuntungan yang belum tentu pasti.

Berdasarkan laporan FICCI (Federasi Kamar Dagang & Industri India), pelabuhan-pelabuhan di India perlu meningkatkan kapasitasnya secara signifikan, termasuk dengan menambah tempat berlabuh dan memperbaiki peralatan penanganan kargo, untuk memenuhi permintaan perdagangan internasional yang terus berkembang. 

Pengamat industri juga percaya bahwa sektor pengiriman dan logistik India dapat meraih pangsa yang lebih besar dari perdagangan laut dengan memanfaatkan kapal-kapal dalam negeri.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya