Berita

Ilustrasi

Bisnis

Kasus Emas Palsu Dioplos Rhenium Hebohkan Pasar Tiongkok

KAMIS, 26 DESEMBER 2024 | 03:01 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Masyarakat Tiongkok sedang dihebohkan kasus pembelian emas palsu yang dilaporkan China Central Television (CCTV) yang dikontrol Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Di bulan September lalu, seorang wanita dari Provinsi Hunan menemukan bahwa gelang emas yang dibelinya seharga 20 ribu Yuan tahun lalu beratnya hanya 20 gram, bukan 35 gram seperti yang diyakininya.

Dia membeli gelang tersebut dari pengecer perhiasan terkenal pada Hari Valentine tahun 2023, dan gelang itu tetap berada di pergelangan tangannya hingga dia memutuskan untuk membersihkannya. Setelah diperiksa, staf toko mengungkapkan bahwa gelang itu hanya memiliki “Tanda Keaslian 999” dan tidak memiliki identifikasi merek apa pun. 

Penimbangan berikutnya mengonfirmasi ketakutan terburuknya: berat gelang tersebut anjlok dari 35 gram menjadi 20 gram, yang menyebabkan banyak orang berspekulasi bahwa gelang tersebut telah ditukar dengan barang palsu saat dijual. Insiden ini memicu kemarahan publik yang signifikan, terutama mengingat sejarah skandal kualitas toko tersebut, namun otoritas pemerintah tetap bungkam dan tidak aktif.

Dalam laporan terbaru, CCTV secara resmi mengakui bahwa emas 24 karat di Tiongkok telah dicampur dengan Rhenium, logam transisi langka berwarna abu-abu keperakan dengan kepadatan sebanding dengan emas.

Titik lelehnya yang tinggi dan sifatnya yang tahan korosi membuatnya hampir tidak terdeteksi melalui metode standar; hanya alat presisi khusus yang dapat memastikan keberadaannya, yang biasanya memerlukan pemotongan atau penggilingan.

Dengan harga Rhenium hanya beberapa Yuan per gram, dibandingkan dengan harga emas yang melambung lebih dari 600 Yuan, godaan bagi pedagang yang tidak jujur  untuk mencampur keduanya tidak dapat disangkal.

Tampaknya CCTV bermaksud untuk menggambarkan pemalsuan emas ini sebagai hasil dari teknik pemalsuan yang canggih, yang menunjukkan bahwa pihak berwenang baru-baru ini menyadari masalah tersebut dan sekarang memperingatkan masyarakat. Insiden ini hanyalah satu dari sekian banyak yang dapat disorot.

Menyusul laporan CCTV tentang emas yang mengandung Renium, konsumen telah menyusun daftar 16 merek perhiasan yang terlibat dalam skandal ini, termasuk nama-nama terkenal seperti Chow Sang Sang dan Lao Feng Xiang. Pengungkapan tersebut telah mengirimkan gelombang kejut ke seluruh penduduk Tiongkok, mendorong banyak orang untuk segera memeriksakan perhiasan emas mereka secara menyeluruh.

Pengungkapan pemalsuan emas baru-baru ini oleh pemerintah Tiongkok menimbulkan pertanyaan penting tentang waktu dan implikasi dari pengungkapan tersebut.

Selama bertahun-tahun, perusahaan-perusahaan dan lembaga keuangan Tiongkok yang terdaftar telah terlibat dalam penipuan pembiayaan yang terkait dengan penjaminan emas. 

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya