Berita

Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komaruddin Watubun/RMOL

Politik

Hasto Jadi Tersangka: Pernyataan Megawati Terbukti PDIP akan Diacak-acak

RABU, 25 DESEMBER 2024 | 02:38 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

DPP PDI Perjuangan memberikan respons menohok terkait penetapan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi yang melibatkan buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Harun Masiku.

Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komaruddin Watubun mengatakan, penetapan tersangka Hasto tersebut membuktikan pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut kemungkinan partai banteng akan "diawut-awut" atau "diacak-acak”. 

Menurut Komaruddin, penetapan tersangka Hasto mengonfirmasi prediksi Megawati pada 12 Desember 2024, yang menyebut bahwa PDIP akan menghadapi sejumlah masalah terkait dengan Kongres VI. Ia melihat penetapan tersangka ini sebagai bagian dari upaya untuk merusak integritas dan kestabilan PDIP.


“Ini mengonfirmasi keterangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada 12 Desember 2024 bahwa PDI Perjuangan akan diawut-awut atau diacak-acak terkait Kongres VI PDI Perjuangan,” kata Komaruddin saat jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa malam, 24 Desember 2024. 

Atas dasar itu, Komaruddin menegaskan bahwa PDIP menyayangkan adanya dugaan politisasi hukum di balik penetapan tersebut.

“Jadi, ini sebenarnya penegasan, penetapan Sekjen sebagai tersangka hari ini semakin mengukuhkan keyakinan kami orang partai, bahwa oh ya ini bagian dari membenarkan apa yang disampaikan oleh Ibu Ketua Umum,” pungkas Komaruddin.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sempat terisak saat mengungkap kabar ada upaya pihak yang ingin mengacak-acak rencana agenda kongres partai berlambang banteng itu pada tahun 2025.

"Aku juga udah ada nih berita, nanti di kongres karena sekarang kurang bisa berhasil, katanya di kongres juga mau diawut-awut. Saya sengaja nih supaya pada kedengaran dah, coba kamu awut-awut partai saya," ungkapnya. 

Namun, Presiden ke-5 RI itu pun tak menyampaikan pihak yang dimaksud. Termasuk apakah yang dimaksud mengacak-acak adalah upaya untuk mengambil alih kursi ketua umum.


Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya