Berita

Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza/Istimewa

Politik

Gerindra Terpancing Konfrontasi PDIP Soal Isu PPN 12 Persen

SELASA, 24 DESEMBER 2024 | 12:14 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) disarankan untuk tidak terpancing konfrontasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), terkait isu kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen . 

Pengamat dari Citra Institute, Efriza menilai, Gerindra sebagai partai politik yang memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 RI, tak seharusnya reaksioner terhadap isu kenaikan PPN 12 persen yang dimainkan PDIP. 

"Gerindra semestinya tidak perlu menyerang balik PDIP," ujar Efriza kepada RMOL, pada Selasa, 24 Desember 2024.

Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang (Unpam) itu memandang, PDIP sengaja memainkan isu PPN 12 persen untuk mengubah persepsi positif masyarakat terhadap pemerintahan Prabowo Subianto. 

Menurutnya, melalui isu kenaikan PPN 12 persen maka pandangan publik terhadap Prabowo dan pemerintahannya akan cenderung berbalik menjadi negatif. 

"Apalagi Presiden Prabowo saat ini ditengarai (mempengaruhi) sikap Gerindra yang khawatir masih butuh Jokowi, sehingga berusaha menjaga hubungan harmonis dengan Jokowi. Sehingga Prabowo disinyalir tak berani bersikap mengambil keputusan berbeda dengan Jokowi dengan menunda atau membatalkan kenaikan PPN 12 persen," tuturnya. 

"Sebab jika Prabowo sampai berani melakukannya, ini artinya Prabowo sudah bersikap tidak lagi peduli terhadap Jokowi, juga dapat memicu ketidakharmonisan antara Prabowo dan Jokowi. Sebab kebijakan Jokowi ternyata keliru, karena ditunda atau dibatalkan oleh Prabowo. Isu ini yang dimainkan PDIP," demikian Efriza.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya