Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut, Dini Hanggandari di Gedung PIDI 4.0, Jakarta Selatan, Senin, 23 Desember 2024/RMOL
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan kontribusi signifikan dari program Startup for Industry (SFI) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, yang diprediksi mencapai 90 miliar Dolar AS atau sekitar Rp1.454 triliun pada 2024.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) melalui Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut, Dini Hanggandari meresmikan booth dan meluncurkan rebranding program Startup4Industry (S4I) di Gedung PIDI 4.0, Jakarta Selatan, Senin, 23 Desember 2024 .
Dini menjelaskan bahwa startup memiliki peran strategis dalam mendukung transformasi digital, khususnya di sektor industri kecil dan menengah (IKM).
“Startup tidak hanya menyediakan solusi teknologi bagi IKM, tetapi juga membantu membangun ekosistem digital yang kuat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Dini.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem solusi teknologi yang terintegrasi.
“Kami mendorong startup untuk bermitra dengan perguruan tinggi, lembaga riset, pemerintah daerah, dan asosiasi industri guna mempercepat inovasi dan implementasi teknologi di sektor IKM,” lanjutnya.
Sejak diluncurkan pada 2018, program SFI telah berhasil menghubungkan 1.319 startup dengan 1.927 pelaku industri dan 80 investor baik lokal maupun internasional.
Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar SFI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital sekaligus meningkatkan daya saing industri nasional.
“Dengan adanya SFI, kami optimis bahwa ekosistem solusi teknologi yang kami bangun akan menjadi katalisator utama bagi pengembangan inovasi dan kemajuan ekonomi digital di Indonesia,” tutup Dini.