Seseorang berdiri di tengah pepohonan tumbang dan puing-puing setelah topan chido melanda Mozambik, di distrik mecufi, provinsi Cabo delgado, Mozambik, 16 Desember 2024/Reuters
Jumlah korban tewas akibat topan Chido yang menerjang Mozambik terus meningkat.
Institut Nasional untuk Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana (INGD) pada Minggu, 22 Desember 2024 mencatat 94 orang tewas dalam bencana tersebut.
Siklon dengan kecepatan angin hingga 260 kilometer per jam itu juga menyebabkan 768 orang terluka dan berdampak pada 622.000 warga.
"Jumlah korban tewas di Mozambik akibat Siklon Chido telah meningkat menjadi 94," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat
Anadolu Ajansi.
Topan yang menghantam garis pantai Samudra Hindia Mozambik sejak 15 Desember 2024 juga menyebabkan kerusakan yang signifikan, menghancurkan atau merusak sebagian sekitar 140.000 rumah, 52 pusat kesehatan, 89 gedung publik, dan 250 sekolah.
Negara tetangga Mozambik, Malawi juga terkena dampak Chido.
Departemen Urusan Penanggulangan Bencana Malawi (DoDMA) melaporkan jumlah korban tewas akibat Chido telah meningkat menjadi 13 orang.
Disebutkan bahwa topan juga menyebabkan 30 orang terluka dan berdampak pada lebih dari 35.000 orang.
Topan Chido pertama kali menghantam wilayah Samudra Hindia Prancis di Mayotte, salah satu pulau yang paling rentan terhadap perubahan iklim, pada tanggal 14 Desember.
Badai tersebut kemudian berdampak pada Mozambik, Malawi, dan Zimbabwe, yang menyebabkan kerusakan yang meluas.