Berita

Salah satu gerai Alfamart di daerah Kebayoran/RMOL

Bisnis

Ratusan Gerai Tutup Sepanjang 2024, Begini Laporan Keuangan Alfamart

JUMAT, 20 DESEMBER 2024 | 07:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL.  PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang mengelola jaringan minimarket Alfamart menghadapi berbagai tantangan yang membuat mereka harus menutup ratusan tokonya.

Corporate Affairs Director Alfamart Solihin mengungkapkan beberapa alasan, di antaranya biaya sewa toko yang semakin mahal. 

"Biaya toko makin mahal. Kita memaklumi kalau naik, tapi kalau biaya sewa naiknya tinggi dan enggak wajar ya harus ditutup," ujarnya di Jakarta baru-baru ini, dikutip Jumat 20 Desember 2024. 


Meskipun tidak menyebutkan secara rinci jumlahnya, tetapi Solihin membenarkan bahwa sepanjang tahun ini ada ratusan toko yang terpaksa tutup. Namun, ia memastikan bahwa jumlah toko yang tutup tahun ini jauh lebih sedikit dari jumlah toko yang masih buka. 

"Walaupun ratusan toko tutup, toko yang buka lebih daripada seribuan," katanya. 

Penutupan gerai tersebut menjadi strategi Alfamart untuk menyehatkan kondisi keuangan perusahaan. Sepuluh tahun lalu, harga sewa toko hanya Rp40 juta - Rp50 juta. Saat ini, harga itu sudah berlipat-lipat. 

Menurutnya, menutup toko akan lebih menguntungkan daripada harus mengeluarkan biaya sewa hingga Rp500 juta dengan keuntungan yang tidak signifikan.

Dalam keterbukaan informasi disebutkan bahwa AMRT mencatatkan laba sebesar Rp2,39 triliun hingga akhir kuartal III-2024. Laba bersih AMRT tumbuh 9,52 persen dari periode yang sama tahun lalu mencapai Rp2,19 triliun. 

Pendapatan AMRT juga naik 10,23 persen dari Rp80,02 triliun per September 2023 menjadi Rp88,21 triliun di kuartal III-2024. Beban pokok pendapatan melonjak menjadi Rp69,24 triliun dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp53,12 triliun.

Namun, beban penjualan dan distribusi tercatat Rp15,04 triliun naik dari posisi Rp13,43 triliun. 

Beban umum dan administrasi tercatat Rp1,57 triliun, tumbuh dari Rp1,44 triliun. Beban lainnya juga melonjak dari Rp61 miliar menjadi Rp76 miliar. 

Secara rinci, pendapatan AMRT dari segmen makanan mencapai Rp62,37 triliun dan bukan makanan sebesar Rp25,84 per kuartal III-2024. 

AMRT memiliki total aset sebesar Rp36,63 triliun per 30 September 2024, naik dari posisi 31 Desember 2024 sebesar Rp34,24 triliun. Sementara, total ekuitas perusahaan mencapai Rp16,78 triliun hingga periode sembilan bulan pertama tahun 2024, naik dari akhir tahun 2023 sebesar Rp15,70 triliun.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya