Menteri PPMI Abdul Kadir Karding (tengah) didampingi Wamen PPMI Christina Aryani dan Dzulfikar Ahmad Tawalla/RMOL
Menyikapi isu politik yang tengah memanas di Korea Selatan (Korsel), Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI), memastikan keamanan para pekerja migran Indonesia (PMI) yang berada di negeri gingseng tersebut.
Pasalnya, baru-baru ini PPMI melepas keberangkatan 400 PMI yang akan bekerja di Korsel.
Menteri PPMI/BP2MI Abdul Kadir Karding mengungkapkan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan mengenai masalah terkait pekerjaan PMI di Korsel meski situasi politik di sana sedang bergolak.
“Alhamdulillah sampai hari ini belum ada laporan terkait dengan kondisi pekerjaan-pekerjaan kita karena situasi politik Korea dan kita terus memantau dan berdoa mudah-mudahan tidak ada masalah," kata Karding, dalam keterangan resmi yang diterima oleh media, Rabu, 18 Desember 2024.
Lanjut dia, Kementerian PPMI telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk mempersiapkan langkah mitigasi jika situasi memburuk.
“kita juga menyiapkan mitigasi kita udah koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri apa yang bisa kita siapkan dalam rangka mitigasi kalau ada apa-apa mudah-mudahan nggak ada apa-apa,” jelasnya.
Sebelumnya, Kementerian PPMI resmi melepas 400 PMI untuk bekerja di Korsel.
Pelepasan tersebut dilakukan dengan skema Government-to-Government (G to G), yang merupakan bagian dari kerja sama antar negara.
Hal itu disampaikan Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika Kementerian PPMI, Seriulina Tarigan saat jumpa pers di Kantor Kementerian PPMI, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Senin, 16 Desember 2024.
“Kementerian P2MI hari ini telah melepas 400 pekerja migran Indonesia skema G to G visa E9 ke Korea Selatan,” kata Seriulina.