Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Mundur sebagai Presiden Komisaris, Segini Saham Djohan Emir di BCA

RABU, 18 DESEMBER 2024 | 13:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bank Central Asia Tbk. alias BCA (BBCA) telah mengumumkan pengunduran diri Djohan Emir Setijoso dari posisinya sebagai Presiden Komisaris perseroan. 

“Pengunduran diri tersebut akan disampaikan untuk memperoleh keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang akan diselenggarakan pada tahun 2025,” isi dokumen yang ditandatangani oleh Sekretaris Perusahaan BCA Raymon Yonarto, dalam keterbukaan informasi yang dikutip Rabu 18 Desember 2024.

Menilik data Bursa, Djohan Emir menjadi salah satu pemegang saham emiten bank swasta terbesar di Tanah Air itu dengan jumlah signifikan. 

Djohan Emir tercatat memiliki 106.824.845 saham BBCA, atau setara dengan persentase 0,087 persen dari keseluruhan saham yang ada. 

Saham BBCA pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa 17 Desember 2024, berada pada level Rp9.900. Sehingga kepemilikan Djohan ditaksir mencapai Rp1,07 triliun.

Djohan mengemban jabatan sebagai Presiden Direktur BCA pada 1999 hingga 2011. Tanggung jawabnya mencakup Koordinasi Umum, Divisi Internal Audit, Perencanaan Perusahaan, Keuangan dan Akuntansi, serta Sekretariat Perusahaan. 

Djohan kemudian diangkat sebagai Presiden Komisaris perseroan pada RUPS Tahunan BCA 2011 dan mendapat persetujuan Bank Indonesia (BI) pada 25 Agustus 2011. 

Di bawah kepemimpinannya, laba BCA terus melejit. Nama Djohan Emir dikenal sebagai salah satu tokoh yang menyelamatkan BCA dari hantaman krisis moneter pada 1998. Djohan Emir juga berhasil membalik status BCA sebagai Bank Take Over (BTO) oleh pemerintah menjadi perusahaan sehat.

Di kuartal III, BBCA dan entitas anak membukukan peningkatan total kredit sebesar 14,5 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp877 triliun. 

Dikutip dari laman resmi BCA, laba bersih BBCA dan entitas anak tumbuh 12,8 persen YoY menjadi Rp41,1 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2024, ditopang ekspansi pembiayaan berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

Manajemen mengatakan, peningkatan kredit hingga September 2024 merefleksikan komitmen BCA dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. 

Penyaluran pembiayaan per September 2024 ditopang kredit korporasi yang menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi, naik 15,9 persen YoY mencapai Rp395,9 triliun. 

Pertumbuhan kredit yang solid diikuti dengan terjaganya kualitas pembiayaan perseroan.

Di sisi pendanaan, BCA melaporkan total dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 3,4 persen secara tahunan menyentuh Rp1.125 triliun. Kemudian, dana giro dan tabungan (current account saving account/ CASA) naik sekitar 5,2 persen ke level Rp915 triliun.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya