Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi/Ist
Berbagai upaya dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam mengantisipasi bencana hidrometeorologi, seperti genangan akibat curah hujan tinggi dan banjir rob.
Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi telah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memantau perkembangan kondisi cuaca, serta memberikan update informasi kepada masyarakat secara berkala.
Sinergi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga dilakukan guna mempercepat penanganan banjir rob. Di antaranya Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Satpol PP, Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), serta satuan Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI.
"Melalui sinergi ini kita telah menyiagakan perahu karet dan perahu sekoci PE (polyethylene) untuk transportasi warga setempat," katanya saat jumpa pers di Balaikota DKI Jakarta, Selasa 17 Desember 2024.
"Ada juga pompa polder, pompa mobile, pompa stasioner, dan satgas perbantuan untuk mempercepat penanganan banjir rob. Kami juga sudah memberikan bantuan nasi box dan air mineral untuk makan pagi, siang, dan malam," sambungnya.
Ia melanjutkan, penanganan banjir rob jangka panjang dilakukan melalui pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di 12 titik lokasi dengan panjang keseluruhan mencapai 39 kilometer.
Rinciannya, dari total panjang tersebut, kewenangan Pemprov DKI Jakarta mencakup 21 kilometer. Sepanjang 8,2 kilometer sudah terbangun dan 12,8 kilometer belum terbangun.
"Sisi lainnya, sepanjang 18 kilometer merupakan kewenangan Pemerintah Pusat, yaitu 14,7 kilometer sudah terbangun dan 3,3 kilometer belum terbangun. Pembangunan ini ditargetkan rampung pada 2030," jelas Teguh.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga telah melaksanakan dua kali Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yaitu Tahap I pada 7-9 Desember dan Tahap II pada 13-16 Desember. Nantinya, OMC akan dilanjutkan sesuai kebutuhan dan ketersediaan anggaran.
Operasi ini bertujuan mengurangi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Jakarta, serta menurunkan risiko banjir dan genangan. Seperti pada OMC Tahap l, terbukti mampu mengurangi intensitas hujan hingga 67 persen di beberapa wilayah Jakarta.